Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prahara di Tengah Sunyi

21 Juli 2024   23:54 Diperbarui: 22 Juli 2024   10:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Kegaduhan yang berkecenderungan
Akan meluluhlantakkan segenap sendi kehidupan
Selalu tampil di permukaan, di kerutan samudra revolusi
Bergema mendengung karena lantang digaungkan

Bising beriuhkan nyanyian sumbang, parau terdengar
Apakah yang demikian itu adalah peringatan?
Ataukah hanya sekedar hadirkan bayang-bayang ketakutan
Dari mereka yang masih menyimpan ambisi
Di kala tersingkir dari sebuah percaturan?

Narasi basi berbuih cacian selalu dikumandangkan
Di setiap ruang publik yang mempersilakan
Pepesan kosong buliran padi tak bernas pun diawarkan
Namun, jalan keluar lepas dari himpitan terlalu sunyi dinanti
Tak kunjung kemari menghampiri hingga saat ini

Ah, betapa kerdil kikir berpikir
Hanya demi ambisi kepentingan sesaat

Mereka, pejuang ataukah pecundang?

*****

Kota Malang, Juli di hari kedua puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun