Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyongsong Fajar

21 Juli 2024   14:12 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:17 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pxabay.com

Gulita membenam derita anak bangsa
Bilakah sirna terkikis sang fajar
Menapak perlahan memeluk purnama membadar

Kerlip cahaya bintang tak lagi berpendar
Samar berpijar binar dalam hidup
Yang tak berarah tak bertujuan

Memantik risau mengguncang ketidakpastian
Di atas samudra nasib yang tak beraturan
Akankah terus melaju bersua kehancuran

Tawa gelak membahak meledak berarak
Dalam gempita selebrasi citra seremonial
Sang fakir miskin mendulang serpihan
Di antara reruntuhan pesta senyap makna
Karena keadilan kemakmuran yang didamba
Masih menjadi mimpi teramat mahal ...

*****

Kota Malang, Juli di hari kedua puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Empat  

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun