Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belukar Kehidupan

20 Juni 2024   23:27 Diperbarui: 21 Juni 2024   00:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Antara ada dan tiada membaur dalam gulita tanpa jeda
Sang pejuang harus berhadapan dengan para penyembah berhala
Yang acapkali berteriak lantang tentang penista sebagai senjata
Pelemah nyali bila dilayani dan dituruti tanpa disadari 

Haruskah berhenti di tengah jalan?
Sementara, para laskar pengusung cita keadilan sedang merindu
Tentang cahaya purnama yang membadar
Pantulkan impian dan harapan yang tak kunjung tiba

Tidak!
Selagi masih ada nafas yang tersisa
Gulita belukar kehidupan ini
Harus diperjuangkan menuju terang benderang
Laksana taman merindang yang di dalammnya
Mengalirlah berbagai aliran sungai kehidupan, jernih tak berjelaga secuilpun

Tuhan telah memnjanjikan, dan Tuhan takkan pernah mengingkarinya
Pasti!

*****


Kota Malang, Juni di hari kedua puluh, Dua Ribu Dua Puluh Empat.   

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun