Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian

12 April 2024   20:11 Diperbarui: 13 April 2024   10:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri

Adalah sekat pembatas tipis
Pintu masuk menuju pengadilan Tuhan

Ia bukanlah tidur panjang
Seperti yang selama ini dipahami
Bukan itu!

Dari Dia kita berasal mula
Untuk apa kita hadir di alam semesta?
Dan, akan kembali kepada Dia pula
Pada akhirnya ...

Sebab, di alam semesta ini
Kita dilahirkan, dihidupkan dan dibangkitkan
Setelah melalui kematian ...

Acapkali kita hanya bisa membunyikan ucapan
Namun, betapa kering dan kosongnya memaknainya

Pada sistuasi kondisi dimanakah saat ini kita berada?

Apakah di posisi ruang asbun
Bisa membunyikan, tak mengerti dengan apa yang dibunyikan?

Apakah di posisi ruang tahu
Berpengetahuan saja, namun tak membuat jalan hidup
Menjadi lebih baik?

Apakah masih di posisi ruang paham
Yang hanya mengerti tanpa dibarengi oleh tindakan?

Ataukah sudah di posisi ruang kesadaran
Yang akan mampu merubah kehidupan
Menuju keseimbangan di segala aspek hidup?

Melatih dan mempersiapkan dirilah
Sebelum ajal menjemput menuju pengadilan Tuhan
Yang tak seorangpun bakal mengelak, membela dan menolong
Kecuali diri kita sendiri, di atas rekam jejak sepanjang hidup di dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun