Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atas Nama Tuhan, Aku Masih Tegak Berdiri

29 Februari 2024   05:19 Diperbarui: 29 Februari 2024   08:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokpri

Bumi tempat kita berpijak
Hidup berkehidupan dalam diam dan segala gerak
Manusia menapak, berjalan hingga ke puncak
Seiring dengan perguliran waktu dalam sejarah

Di kala sampai di puncak
Manusia pun nampak berkubang tamak
Teriak menyalak sembari terbahak-bahak
Dalam keakuan, pongah dan congkak
Laksana kacang lupa akan kulitnya
Melupa kepada Tuhan Sang Maha Pencipta
Yang memberdayakan manusia sebagai hamba-Nya

Anak negeri teriak menyalak
Bertanya tentang impian dan harapan
Damai, sejahtera yang berkeadilan
Kepada mereka yang masih berdiam di singgasana
Yang tak kunjung tiba, turun di alam nyata

Bertanyalah aku, mengapa?
Bilakah saatnya tiba
Kepada kita yang tiada hentinya mendamba?
Tentang damai sejahtera, kasih sayang di antara sesama
Di bumi yang tercabik-cabik
Timpang pincang kian meradang

Dan, akupun merindu
Pada keseimbangan hidup
Atas nama Tuhan Semesta Alam ...

*****

Kota Malang, Februari di hari kedua puluh sembilan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun