Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kidung Rindu di Tengah Sunyi

11 Februari 2024   07:14 Diperbarui: 11 Februari 2024   23:18 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Meski gempita menyeruak kian marak
Membludak bagai cendawan di musim kering tanpa tetesan hujan
Merindulah bara api melelehkan kebuntuan kalbu pada keinginan
Menyibak kelambu gelap meningkahi terang padang gersang
Membingkai sepinya cita harap pada keluhungan wujud langgam agung

Rundung gelisah yang membongkah
Menukik jiwa di belantara angkara durjana
Karena sang sujana tengah mengasah
Bergulat dengan waktu yang kian melaju

Menjemput saat yang tepat bilamana diejawantahkan
Di keriuhan para perompak berjubah bermahkota intan permata
Bagai sang aulia
Membungkam para kebanyakan dengan janji mimpi
Yang tak mungkin kuasa dibeli
Dengan kucuran darah dan kurasan air mata

Di kesunyian kidung rindu yang mendendam, meraung menggaung
Memecah langit merobek-robek dirgantara
Dalam senandung doa menapak juang tiada henti
Walau terkadang terhalang segerombol binatang jalang
Liar membuang nalar ...

*****

Kota Malang, Februari di hari kesebelas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun