Di kala kejujuran menjadi langka
Perselingkuhan dan penyelewengan pun mengemuka, menganga
Keadilan menjadi langka jua untuk didapatkan dimana
Langkah kaki, gontai tak tahu arahÂ
Jubah sang aulia cerdik cendekia tampak di mata
Tak lagi menjadi tumpuan rujukan apalagi panutan
Hanya merupa pembalut semata
Sebab, membaurlah semua dan begitu sulit memilahnya
Betapa tidak!
Mereka yang bernama aulia, cendekia
Kenapa timpang pula perilakunya?
Coba tengok saja!
Adakah koruptor yang tak berlabel sarjana?
Kemanakah moral dan etikanya?
Di kala fakta berbicara, penyandang aulia bijaksana
Sebagai benteng penjaga keadilan, moral dan etika
Justru berselingkuh dengan tugas yang disandangnya
Sembunyi di balik sandiwara yang dilakonkan serba pura-pura
Agar tak tercium aroma perilaku timpangnya ...
Duh, Gusti ..?
*****
Kota Malang, Februari di hari kesebelas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H