Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merenda Hari Esok

9 Februari 2024   02:02 Diperbarui: 9 Februari 2024   02:41 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: istockphoto.com

Setitik demi setitik lalu mewujud
Menjadi garis dalam ruang dan waktu
Padunya pandangan penilaian, ledakan tutur dan lelaku
Tak lagi hanya berfatamorgana, berimajinasi, apalagi berintuisi belaka
Di kala menjawab realitas hidup dalam kehidupan
Yang dimaui Tuhan Sang Pencipta Maha Segala

Bukankah potret ketimpangan 'tlah nyata kasat mata di keseluruhan sendi kehidupan ini?
Masihkah dinafikan dan dipungkirikah, kawan?

Menapak, merenda setapak demi setapak, serajut demi serajut
Menuju lajur garis shirathal mustaqim

Dan, bilakah itu semua, kawan?

*****

Kota Malang, Februari di hari kesembilan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun