Mohon tunggu...
Subki RAZ
Subki RAZ Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Blogger yang sehari-hari ngajar anak bangsa menjadi anak yang cinta fisika dan teknologi . Teknologi yang membawa manfaat bukan mudarat. Cerita sekolahnya mirip Laskar Pelangi. Sekolah dari NOL hingga melek internet. Senang menyimak berita Politik, pendidikan, dan teknologi. \r\n\r\nblog: www.subkioke.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Terbuka Amerika Vs Iran, mungkinkah?

3 Januari 2012   13:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 5212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325597801874529028

[caption id="attachment_160940" align="alignleft" width="339" caption="Iran VS Amerika Serikat"][/caption] Penyulut Konflik Seperti yang diberitakan Kompas.com hari ini (Selasa, 3 Januari 2012), bahwa Iran Ancam Kapal Induk AS. Ini bermula ketika Iran mengadakan Latihan Militer di Selat Hortmuz selama sepekan ini sebagai ancang-ancang jika suatu waktu Amerika Serikat (AS) benar-benar mengembargo dan menyatakan perang terhadapnya. Iran pun menggertak AS dengan langkah "akan menutup Selat Hortmuz". Iran bukanlah negara Arab yang membeo saja kepada kemauan AS dan sekutunya. Sang Presiden Ahmadinejad tentu menjadi tokoh yang paling berani untuk saat ini. Sekalipun dia tahu akan akibatnya, seperti nasib Saddam Husein, Osama bin Ladin, Moammad Khadafi, dan tokoh kontra AS lainnya. Ancaman Iran sontak saja membuat AS kaget bukan kepalang. Mengapa tidak? Karena Selat ini merupakan pintu gerbang keluar-masuknya kapal tanker minyak yang lalu lalang di Teluk Persia itu. Saudi Arabi, Kuwait, Irak, dan negara teluk lainnya menggunakan selat ini sebagai pintu ekspor minyak mereka. Tidak lain tujuan utamanya adalah negara-negara pemakai minyak terbesar yakni Eropa dan Amerika. Jika itu benar-benar dilakukan Iran, maka pasokan minyak ke luar Teluk pasti macet dan bisa-bisa mengancam harga minyak dunia. Ujungnya perekonomian Eropa dan AS akan terganggu. Ini analisis atau hitung-hitungan versi Barat. Tapi bagi Iran bukanlah gertakan sambal belaka. Menimbang Kekuatan Iran Iran bukanlah negara pembeo. Kita kenal dalam sejarah, Negara Persia (Iran sekarang) menjadi salah satu kekuatan dunia selain Romawi hingga di zaman Nabi Muhammad dahulu. Persia dan Romawi ibarat Amerika Serikat dan Rusia di era Perang Dingin. Kedua negara ini saling rebut pengaruh dan kekuasaan. Segala jenis taktik dan persenjataan mereka miliki. Orang-orang Iran terkenal ulet dan pinter. Lihat saja sekarang dia mampu mengembangkan teknologi Nuklir di negaranya. Jadi AS tentu saja harus membuat perhitungan matang sebelum bertindak. Sekalipun AS bisa saja menyombongkan dirinya karena telah berhasil "menjungkirbalikkan" para penguasa yang dikehendakinya tumbang seperti Saddam Husein, Moammar Khadafi, dan lainnya. Atau minimal "bisa dipegang hidungnya", seperti Arab Saudi, Mesir, Oman, Kuwait, Afganistan, Indonesia, dan negara lainnya. Kemungkinan Perang Terbuka ? Perang terbuka akan terjadi? sepertinya AS masih penuh perhitungan matang di bawah kepemimpinan Presiden asal Partai Demokrat Obama. Mungkin akan terjadi perang secepatnya jika AS dikuasai oleh presiden asal Partai Republik. Sudah menjadi icon, kalau pemimpin dari Partai Demokrat lebih mengutamakan jalur Diplomasi. Obama tidak jauh berbeda dengan kebijakan Bill Clinton yang mengedepankan Diplomasi. Sedangkan pemimpin asal Partai Republik -semacam George W. Bush dan anaknya- lebih senang berperang dengan menghabiskan anggaran negaranya. Sebenarnya di negara-negara Teluk masih ada pemimpin yang idealis, semacam pemipin Iraq dan Libya. Tapi semuanya tewas diujung bedil AS. Dan lebih banyak pemimpin negara Arab yang sudah terkooptasi oleh kepentingan Amerika. Karena rata-rata mereka sudah dininabobokkan oleh kekayaan dari hasil minyak mereka. Sementara berharap kepada Liga Arab atau OKI, sudah tidak bertaring lagi. Sangat jauh pengaruhnya dibandingkan kekuatan PBB yang sudah disetir oleh AS. Bagaimana pendapat anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun