Pernahkah anda mendengar obyek wisata Gili Terawangan di Pulau Lombok? Mungkin sebagian orang masih asing mendengarnya. Gili dalam bahasa sasak Lombok berarti pulau kecil. Gili terawangan ini merupakan salah satu dari tiga gili di area Lombok bagian Utara yaitu: Gili Air, Gili Meno, dan Gili Terawangan. Pulau kecil ini sebenarnya sudah banyak dikenal oleh para selebriti papan atas dan pejabat dari Jakarta. Sebut saja, pasangan Anang-Ashanti. Pasangan baru ini katanya berbulan madu juga ke tempat ini, ada juga Nikita Willy bersama Diego sang pacar pernah ke sini, dan juga artis-artis lainnya. Dikabarkan juga Bapak Menteri M. Nuh pernah ke sini dalam kunjungan kerjanya di Lombok. Ketika pertama kali berkunjung ke pulau eksotis ini, serasa sayaberada di Eropa. Betapa tidak, di sini lebih banyak hilir mudik turis Mancanegara dari Amerika dan Eropa ketimbang turis lokal seperti saya. Bahkan ada juga yang menjuluki pulau ini sebagai Kampung Bule karena banyaknya bule yang berseliweran di sini. Untuk mencapai Gili Terawangan ini, kita menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Kota Mataram ibukota propinsi NTB atau sekitar 2 jam dari Bandara Internasional Lombok (BIL) yang baru di Pujut, Lombok Tengah. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Pelabuhan Bangsal di Pemenang Lombok Utara. Sebelum sampai di Pelabuhan Bangsal, anda akan melewati hutan pusuk. Di area ini ada ratusan monyet berjejer di pinggir jalan menanti belas kasih buah tangan anda. Maka jangan segan untuk turun memberikan makanan ringan yang anda punyai. Tetapi harus tetap siaga, jangan sampai isi tas anda dicuri oleh monyet-monyet yang nakal. Di hutan Pusuk ini anda bisa beristirahat menikmati buah Durian yang masih segar, tetapi tentu pada musim Durian saja (sekitar Desember-Pebruari). [caption id="attachment_211561" align="aligncenter" width="594" caption="Hutan Pusuk (dok. pribadi)"][/caption] Setelah sampai di Pelabuhan Bangsal, perjalanan anda harus menggunakan perahu berukuran sedang (kira-kira bisa memuat hingga 25 orang). Waktu tempuh dari Bangsal menuju Gili Terawangan sekitar 30 menit. Harga Tiket penyeberangan Rp. 10.000, -. Tetapi perahu akan berangkat jika sudah penuh atau hampir penuh. Jadi harus sabar sedikit menunggu penumpangnya penuh. Lain ceritanya kalau lagi peak season yakni Bulan Juni-Juli dan Desember-Januari. Wisatawan tentu saja sangat ramai. Selama perjalanan laut ini, kita akan disuguhkan pemandangan yang begitu indah. Tampak di hadapan kita lukisan Tuhan yang Maha Agung yakni gugusan Gunung Rinjani berpadu dengan birunya air laut, sehingga kita bisa ambil gambarnya sebagai wallpaper. "Alloh memang Maha Indah dan Dia Mencintai Keindahan". Keunikan Gili Terawangan Gili Terawangan memiliki pemandangan yang romantis. Pasir putihnya berpadu dengan air laut yang berwarna biru kehijau-hijauan, menambah eksotisnya pemandangan pantai. Maka jangan heran, di sepanjang pantai ini berjejer ikan-ikan, eh maaf maksudnya berjejer para bule berjemur menikmati hangatnya sinar matahari. Atau istilah kerennya Sunbathing (Mandi Matahari). Tetapi di sini para bule dilarang berbuka ria seenaknya. "Naked Sunbathing prohibited" alias dilarang telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.
[caption id="attachment_211564" align="aligncenter" width="587" caption="Pasir Putih Gili Terawangan (dok. pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H