Mohon tunggu...
Subki RAZ
Subki RAZ Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Blogger yang sehari-hari ngajar anak bangsa menjadi anak yang cinta fisika dan teknologi . Teknologi yang membawa manfaat bukan mudarat. Cerita sekolahnya mirip Laskar Pelangi. Sekolah dari NOL hingga melek internet. Senang menyimak berita Politik, pendidikan, dan teknologi. \r\n\r\nblog: www.subkioke.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Baru "Perempuan Sasak Terakhir"

25 September 2012   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 3699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_214547" align="aligncenter" width="403" caption="Film "][/caption] Sore Kamis yang lalu (13 September 2012) saya sempatkan menonton Film Baru berjudul "Perempuan Sasak Terakhir". Film ini ditayangkan selama seminggu di Sport Hall GOR Selaparang Selong, Kab. Lombok Timur NTB. Film yang disutradarai oleh putra asli Sasak (suku di Lombok) Sandy Amaq Rinjani ini mengambil tema tentang pengaruh modernisasi yang sudah mulai mengikis dan menggerus budaya dan adat istiadat suku Sasak Lombok. [caption id="attachment_214548" align="aligncenter" width="563" caption="Gala Premiere Film PST"]

1348582975636319477
1348582975636319477
[/caption] [caption id="attachment_214558" align="aligncenter" width="559" caption="Wawancara Sutradara, produser, pemain utama di Metro TV (sumber: www.metrotvnews.com)"]
13485841271833358951
13485841271833358951
[/caption] Sasak adalah nama suku utama yang ada di Pulau Lombok. Lombok sendiri merupakan sebuah pulau kecil yang indah, tepatnya di sebelah timur Pulau Dewata Bali. Pulau ini sering dijuluki Pulau Seribu Masjid, karena mayoritas penduduknya adalah Muslim dan di setiap kampung pasti terdapat Masjid untuk tempat ibadah. Bahkan saat ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Kyai Haji Zainul Majdi, MA adalah putra sasak yang juga alumnus doktor tafsir di Universitas Al Azhar Mesir. Namun, di balik kebanggaan itu semua, sebagai seorang putra sasak yang menimba ilmu perfilman di Jakarta, Sandy Amaq Rinjani merasa prihatin, bahwa adat dan budaya sasak hari ini sudah tergerus begitu jauh oleh tikaman modernisasi di segala bidang. Mulai dari persoalan kehidupan agamis suku sasak, Perempuan yang kurang mendapatkan edukasi, hingga persoalan dominannya warga suku sasak Lombok yang menjadi TKI dan TKW.  Berangkat dari berbagai persoalan inilah sutradara muda Sandi Amaq Rinjani, berupaya mengungkapkan kegelisahannya tentang persoalan yang dihadapi perempuan melalui film Perempuan Sasak Terakhir. Sinopsis, scene, trailer, dan lain-lainnya bisa langsung dibaca di websitenya www.perempuansasakterakhir.com. [caption id="attachment_214550" align="aligncenter" width="450" caption="sumber: www.koranjakarta.com"]
13485831061765760549
13485831061765760549
[/caption] Selain mengangkat tema benturan budaya, film ini juga banyak mengekspose keindahahan dan keunikan Pulau Lombok. Dari awal hingga akhir film, tampak sekali ditayangkan keindahan panorama gunung dan pantai yang menjadi ikon pariwisata Lombok. Memang benar, bahwa saat ini, para turis mancanegara banyak sekali bertandang ke Lombok. Terlebih karena keindahan Gili Terawangan, Gili Nanggu, Pantai Kuta, dan Gunung Rinjani sudah menjadi ikon pariwisata dunia yang dibalut dalam promo wisata visit lombok sumbawa 2012 oleh Gubernur NTB. [caption id="attachment_214552" align="aligncenter" width="586" caption="Suasana sehabis nonton Film PST di luar stadion (dokumen pribadi)"]
13485832202130704456
13485832202130704456
[/caption] Setelah menonton film ini, setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa kita ambil intisari dan pesannya:
  1. Pemerintah Pusat dan Daerah perlu menyadari bahwa memang benar telah terjadi distorsi budaya (tidak hanya budaya sasak bahkan budaya di seluruh Indonesia) oleh pengaruh globalisasi dan modernisasi. Jadi diperlukan tindakan nyata untuk konservasi budaya ini.
  2. Modernisasi semu yang ada tidak menjamin rakyat akan sejahtera. Banyaknya TKI/TKW bisa menjadi indikator nyata bahwa rakyat belum hidup sejahtera di negeri sendiri.
  3. Budaya Sasak yang baik-baik (bernuansa etnis dan agamis) sudah kehilangan jati dirinya dan sudah tergantikan oleh budaya asing yang banyak merugikan.
  4. Perempuan Sasak dan juga perempuan lainnya di Indonesia masih dalam posisi marginal. Perlu upaya serius semua pihak untuk mereposisikan kembali peran perempuan baik di sektor publik maupun di ranah keluarga agar perempuan lebih dihargai dan diberdayakan.
  5. Keindahan dan keunikan Pulau Lombok dan pulau lainnya di Indonesia sangat perlu dipromosikan lewat Film, sehingga lebih banyak orang Indonesia  yang akan mengenal negaranya sendiri daripada lebih mengenal negara asing.
  6. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki daerah seperti Sutradara Film ini perlu didukung penuh oleh pemerintah daerah demi majunya suatu daerah.

Salam Blogger Lombok Mr. Q www.subkioke.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun