Saya terbawa juga menyimak berita utama di berbagai media TV seputar gagalnya Lady Gaga (artis pop nyentrik asal Amerika Serikat) yang akan show pada 3 Juni 2012 nanti. Padahal tiketnya yang relatif mahal tersebut sudah sold out (habis terjual) hanya dalam waktu 2 jam. Harga tiket nonton Lady Gaga mencapai Rp 2.250.000 dan yang paling murah Rp 1.250.000 (sumber: www.tribunnews.com). Tentu saja, para fans Lady Gaga ini mayoritas anak muda ABG yang masih belum punya jati diri, dan hanya ikut-ikutan menjadi penikmat musik setan beraroma kebebasan dan seni.
Lady Gaga sebuah Produk Kapitalis yang Berbahaya
Industri musik dan hiburan (entertainment) serta Olahraga (sport) saat ini telah menjadi industri yang mengeruk untung luar biasa. Industri artificial market ini bisa mengalahkan industri di dunia nyata seperti pertambangan dan pasar nyata (true market). Coba bayangkan, sebuah Band di Indonesia saja, dengan 1 album yang hits, bisa mengubah nasib personil band ini (dari semula di rumah kos hingga memiliki rumah dan mobil mewah), apalagi seorang penyanyi yang bisa Tour keliling dunia semacam Justin Bieber, Celine Dion, Michael Jackson, Mariah Carey, atau Lady Gaga ini, pasti akan meraup untung bermiliar-miliar rupiah. Renungkan juga, berapa gaji pemain bola tenar seperti Christiano Ronaldo atau Lionnel Messi yang digaji 400 Miliar per tahun atau 1,09 Miliar per hari. Wow! bombastis. Ayo gaji pegawai/karyawan mana sebesar ini?. Nilai ini tentu jauh lebih tinggi dari APBD sebuah kabupaten di Lombok.
Penampilan Lady Gaga yang sangat nyentrik tentu bisa membius para penonton di seluruh dunia. Para Fans sudah siap dengan pakaian nyentrik ala Lady Gaga. Seperti itulah para Fans, mereka disulap oleh para artis pujaan mereka. Di banyak show, Lady Gaga tampil dengan pakaian bikini, erotis, berbau setan, tubuhya di make-up penuh berlumuran darah, menggunakan simbol-simbol setan, horor, angker, dan aneka asesoris gelap dan mistis lainnya. Pantas saja, dia dijuluki artis pemuja setan. Bahkan dia juga menggunakan simbol Yahudi Freemason, seperti segitiga Bintang David dan Mata Satu.
Di negara asalnya, Amerika Serikat (AS) sana, negara yang mendewakan kebebasan, negara pentolan Kapitalis memang banyak melahirkan artis pop terkenal di dunia. Tetapi perlu diingat bahwa melalui media para artis inilah, negara AS sukses besar mempromosikan kebebasan dalam segala hal (freedom to action). Setidaknya ada 2 keuntungan yang diraih dari konser-konser artis AS ini. Pertama, mereka meraup untung jutaan dolar masuk kantong mereka dari penjualan tiket. Kedua, mereka berhasil membawa misi kebebasan, sekulerisme, dan pluralisme yang berbahaya kepada negara-negara lain (terutama negara yang penduduknya mayoritas Muslim).
Mengapa Harus Dilarang?
Mabes Polri tidak memberikan ijin untuk pertunjukan Lady Gaga 3 juni nanti. Tentu saja, mabes polri sudah memperhitungkan segala aspeknya. Banyak pihak lain pun tidak setuju seperti MUI, FUI, FPI, Menteri Agama, Sebagian anggota DPR.
Berikut ini beberapa alasan penolakan Lady Gaga:
- "Lady Gaga itu merupakan bentuk komperador asing antek kapitalis" (Yocky Suryoprayogo), (www.republika.coid)
- "Hal itu agar umat Islam bisa menerima suatu budaya yang diharamkan. Bahkan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Konser (Lady Gaga) ini bisa menghancurkan moral Bangsa Indonesia"
(Khalil Ridwam, MUI; sumber: www.tribunnews.com) - Alasan Pertama: "Lady Gaga dapat merusak akhlak bangsa. Kostum konser Lady Gaga selalu memperlihatkan bagian-bagian tubuh tertentu. "Alasan kedua, dalam konsernya, Lady Gaga terlihat seperti memuja setan. Lirik-liriknya juga seperti antiagama,"(Surya Dharma Ali, Menteri Agama. sumber: www.kompas.com)
- "Saya mendesak Mabes Polri mencabut/membatalkan konser Lady Gaga. Mabes Polri sudah semestinya mendengarkan masukan dan keluhan dari berbagai eleman masyarakat yang menolak konser Lady Gaga di Indonesia,".
"Selain itu pelarangan tersebut sangat beralasan dimata hukum, yakni menegakkan UU Pornografi dan melakukan upaya pencegahan tindak kekerasan atau benturan di masyarakat yang merupakan tanggung jawab Kepolisian dalam menjamin dan menjaga ketertiban". (Indra, anggota Komisi III DPR RI, sumber: www.antaranews.com) - "Entah apa itu nama setannya, namun dari video yang pernah saya lihat, memang gerakan-gerakan dan tarian dia (Lady Gaga) saat di atas panggung bentuknya seperti sebuah prosesi ritual pemujaan setan," (Ki Kusumo, www.kompas.com).
- "Dia (Lady Gaga) seorang penyanyi vulgar yang hanya memakai celana dalam dan bra saja. Dia adalah penyebar ajaran setan, dan dia akan menyebarkan ajaran setan," (Salim Alatas, Ketua FPI Jakarta; sumber: http://music.okezone.com).
- "I call on Lady Gaga to respect our cultural and traditional values. Most people here are Muslims and we cannot tolerate her revealing outfits and sexy performances, "It's better for Lady Gaga to cancel her show in this country if she has no willingness to respect our demand. Please do not destroy our nation's morality and ruin our dignity." ( the Indonesia Ulema Council leader Amidhan told AFP, sumber: www.http://www.telegraph.co.uk/culture/music/music-news/9225687/Lady-Gaga-warned-about-offending-Muslims-during-world-tour.html)
Selamatkan Bangsa dari Pengaruh Asing
Jadi, tindakan preventif yang dilakukan oleh berbagai pihak dan Kepolisian itu sudah tepat. Itu dalam rangka menjaga moral bangsa dari pengaruh dan serangan budaya asing yang sangat masif saat ini. Kita sebagai generasi bangsa harus sadar, bahwa saat ini negara kita menjadi korban asing dari segi ekonomi, budaya, dan ideologi. Tindakan preventif itu tentu sudah sesuai dengan aturan agama maupun Pancasila. Jangan sampai, hanya karena alasan "kebebasan" dan "seni", kita menyerahkan leher kita dipenggal oleh orang lain. Jangan pula kita terseret ke lubang biawak yang siap memangsa kita.
Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: “Rasululah bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ” [Al Baqarah 120]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H