Mohon tunggu...
Subki RAZ
Subki RAZ Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Blogger yang sehari-hari ngajar anak bangsa menjadi anak yang cinta fisika dan teknologi . Teknologi yang membawa manfaat bukan mudarat. Cerita sekolahnya mirip Laskar Pelangi. Sekolah dari NOL hingga melek internet. Senang menyimak berita Politik, pendidikan, dan teknologi. \r\n\r\nblog: www.subkioke.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Hasil Otopsi TKI, Pemerintah Jangan Bohongi Rakyatmu!

27 April 2012   13:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:02 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan hasil otopsi ulang jasad para TKI asal Lombok Timur NTB yang diduga organ tubuhnya tidak utuh lagi. Menurut siaran Pers Kemlu, bahwa organ tubuh ketiga TKI itu lengkap.

Tetapi hasil otopsi ulang ini masih diragukan oleh banyak pihak. Karena seperti biasa, bisa saja pihak kepolisian sudah diwanti-wanti oleh pemerintah yang tidak mau boroknya ketahuan. Bahkan menurut Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care, rata-rata ada 700 TKI Tewas setiap tahunnya dan mayatnya dipulangkan ke Indonesia (Berarti setiap hari rata-rata ada 2 TKI yang tewas. ini ada apa?).  Tetapi KBRI hanya menerima saja hasil otopsi pihak Malaysia tanpa melakukan pengecekan kepada jasad terhadap kebenaran nota otopsi pihak Malaysia. Lantas jasadnya langsung dipulangkan dan dimakamkan. Pihak keluarga pun lebih banyak menerima saja, tanpa mengecek kondisi jenazah apakah organnya lengkap atau tidak.

Hasil otopsi yang resmi disampaikan pak Menteri itu bertentangan dengan penglihatan langsung oleh sanak keluarga Herman dan Jaelani yang mengatakan kalau mata kedua TKI itu sudah tidak ada.

Sangat disayangkan, hasil otopsi hanya dilakukan oleh pihak kepolisian yang ditunjuk pemerintah. Seharusnya juga didampingi oleh pihak forensik yang independen. Sehingga masyarakat dan keluarga merasa aman dan tidak diintimidasi oleh pihak manapun. Barulah kita percaya terhadap hasil otopsi ulang yang sebenar-benarnya.

Kita memang tetap mentaati asas praduga tidak bersalah. Tetapi seharusnya pemerintah jangan menyembunyikan hasil otopsi yang sebenarnya. Jangan juga merekayasa siaran resmi Kemlu. Berikan Pihak Kepolisian dan pihak keluarga hak untuk menjelaskan keadaan sesungguhnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun