Libur lebaran. Berteman rokok, online, muter-muter kamar itulah yang paling banyak aku lakukan untuk mengisi liburan ini selain nongkrong. Dan 2 malam aku habiskan di Salatiga, dengan kegiatan yang sama. Jadi, memang tak banyak yang aku lakukan.
Dalam keadaan seperti itu nampaknya menyenangkan bagi yang melihat keseharianku. Online misalnya. Facebookan, Twitteran, sudah menjadi trend cukup lama. Namun, masuk ke wilayah pedesaan baru bebera tahun terakhir ini. Dan itupun mereka pakai HP, karena belum ada jasa warnet, apalagi jaringan internet. Kalaupun ada, ya pakai modem. Itupun secara umum mahasiswa atau mantan mahasiswa. Untuk kalangan SMA, masih sangat jarang setahuku. Jadi, mereka bisa menilai nampaknya aku ini enak, bisa online terus dan bisa dijadikan ngisi kesendirian di rumah.
Tapi, aslinya aku stess. Dalam hati masih bertanya-tanya, kegiatan apa yang harus aku lakukan. Dari kegiatan keseharian tersebut sebenarnya aku sudah bosan, termasuk online juga. Ya, intinya aku masih selalu gelisah dengan kebiasaan ini. Dan masalahnya aku belum menemukan kegiatan lain yang bisa menggugah semangat. Sehingga karena itulah aku masih tetap bertahan dengan kebiasaan ini.
Aku ingin diskusi di sela nongkrong seperti di Salatiga dulu. Meski tidak setiap nongkrong di selipkan diskusi, tapi aku rasa setiap nongkrong pasti ada pelajaran yang bisa aku pakai untuk mengisi hidup ini. Sedangkan saat aku di rumah seperti ini, paling hanya omong-omong kosong saja yang aku lakukan. Entah karena aku kurang cerdas memancing pembicaraan atau bagaimana, aku juga tidak tahu.
Dan sampai sekarang pun, aku tak tahu harus mengakhiri kegiatan libur ini dengan apa, kecuali menceritakan kegelisahan ini di Blog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H