Mohon tunggu...
Subhan Yulianto
Subhan Yulianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Sang Jurnalis Madrasah di Hutan Sungai Mahakam

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Dimana kita di SK-kan, disanalah kita menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita. di Bumi Etam Muara Ancalong merupakan tempat saya di SK-kan untuk mengelola administrasi MTs Negeri Kutai Timur, sekaligus Jurnalis Madrasah dibawah naunagan Humas http://kaltim.kemenag.go.id . Pahit nggak pahit, mau nggak mau mesti HARUS dijalani demi Negara Indonesia tercinta. Saat kepenatan atas terkurungnnya saya, Istri dan anak saya di engah hutan belantara, 8 jam menuju Ibu kota Kaltim, Samarinda. 12 Jam ke Sangatta sebagai Ibu Kota Kutai Timur. belum lagi sakit saya batuk-batuk hingga berdarah; jauh dari Rumah Sakit, serta belum adanya tanda-tanda saya mutasi ke Kota, menjadikan diri ini semakin sempit dan pasrah terhadap keadaan. belum lagi masalah pendidikan anak saya. Saya ingin sekali menyekolahkan ke Kota, namun apa daya sangat jauh dari pantauan Orang Tua. Sempat saya katakan: "Bersabarlah nak.. walau kamu siswi terbaik pertama pada UNBK tahun 2019 se MTsN Kutim, amun kamu harus tahu kondisi abah.. Semoga pada saatnya kamu bisa melanjutkan Kuliah di tempat yang paling baik, sesuai dengan keinginan hatimu nak.." Diiringi dengan niat baik untuk mengubah kondisi tersebut, dengan berbagi pengalaman saya selama ini di tengah hutan, serta menimba ilmu dari senior, maka dari itulah saya bergabung dengan kompasiana. Semoga dengan secarik kertas digital ini dapat membantu teman-teman, Terimakasih..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sabransyah Jaring Permasalahan Simpeg Daerah

28 Agustus 2019   11:14 Diperbarui: 28 Agustus 2019   12:22 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samarinda, (Madrasah-Kutai Timur). Syabransyah selaku Kepala Sub Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur membuka diskusi kepada semua perator untuk sharing terhadap permasalahan yang terjadi di setiap daerah atau Satker. (18/07).

Setelah diskusi, maka terungkap beberapa permasalahannya, seperti adanya pergantian tenaga pengelola Simpeg di daerah tanpa dibarengi dengan alih pengetahuan yang baik terhadap pengelola Simpeg yang baru, Kurangnya sumber bahan pemutakhiran data untuk simpeg (SK, Pendidikan, Diklat dll), Serta banyaknya daerah yang mempunyai keterbatasan jaringan internet pada beberapa unit kerja daerah, seperti Muara Ancalong dan Mahakam Hulu.

Walaupun demikian, ia beharap agar operator selalu memantau perkembangan serta tetap input data kepegawaian dan tetap semangat dalam melaksanakan tugas dan janan sungkan untuk bertanya kepada Kemenag atau Kanwil. (Subhan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun