SAFETY RIDING, SAFETY DRIVING itulah semboyan yang sering digembor-gemborkan oleh aparat penegak dan pendisiplin aturan lalu lintas, bahkan disetiap lampu lalu lintas selalu terulang-ulang lewat pengeras suara rekaman seorang perempuan bersuara berat tapi menarik mirip suara protokoler Istana saat berlangsungnya upacara kemerdekaan RI, suara itu berulang-ulang menyampaikan, pasang sabuk pengaman bagi pengendara mobil beserta penumpangnya, pakai helm sampai kunci pengait kepala berbunyi "klik" bagi pengendara motor, nyalakan lampu utama bagi pengendara motor disiang hari, jangan menggunakan telpon genggam bagi pengemudi, lengkapi surat-surat kendaraan dan alat-alat keselamatan, patuhi semua peraturan lalu lintas. Kesimpulannya adalah utamakan keselamatan ketika mengemudi.
Tapi ternyata eh ternyata penyampaian dari aparat tersebut justru tidak dilakukan oleh aparatnya sendiri, atau memang begitukah ?
tadi sore saya pulang dari rumah ibu menuju rumah saya yah jaraknya cuman 5 kilo ajah kok, mengendarai motor, seperti biasa saya itu pakai motor selalu santai kalau memang suasananya santai atau memang bukan yang memaksa harus buru-buru, tiba-tiba disamping saya ada moge nyalip, saya mah biasa ajah, moge itu adalah moge yang biasa di pakai Polisi Jalan Raya (PJR), biasanya sih saya nyebutnya Chip's, pengendaranya ya seorang polisi, beratribut lengkap Chip's-nya, ada yang menarik disini, bisa banget dia nyalip saya, berarti kondisinya moge itu lebih cepat larinya dari motor saya, tiba-tiba moge PJR itu melambat, sehingga saya bisa berada lagi disisi moge itu, ternyata perlambatannya karena sang rider yang seorang Chip's sedang sms-an, sesekali moge itu kencang lagi, tiba-tiba melambat lagi, saya terus aja membuntuti moge PJR itu, hal yang asyik menurut saya, dan akhirnya sampailah dipersimpangan, saya harus berbelok ke kanan, sementara si Chip's berbelok ke kiri, tetapi selama sepanjang jalan sebelum persimpangan si Chip's lihai memainkan jempolnya dan sesekali kepalanya menunduk, kemudian menatap jalan didepannya, kemudian nunduk lagi, menatap jalan lagi, dan seterusnya begitu silih berganti sampai persimpangan.... ternyata aturan gak boleh pakai hp saat mengemudi itu hanya untuk pengemudi yang bukan aparat pendisiplin rupanya, kalau aparatnya sih boleh-boleh ajah ya.... wkwkwkwkwkwkwkwk... LUCUNYA NEGERI KITA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H