Menikmati Kekayaan Bahari Tiada Dua Di Teluk Buyat
Foto 1. Keindahan Teluk Buyat dengan air lautnya yang tenang pagi itu, seakan bercerita dan menampik kisruh kasus yang pernah terjadi di tahun 2004 lalu (dok.Lalu Budi Karyadi-Karyawan PT NNT)
Nama Teluk Buyat bagi kita masyarakat Indonesi pasti sudah tidak asing lagi.Di tahun 2004 lalu nama Teluk Buyat sempat menjadi pembicaraan publik dunia ketika tuduhan pencemaran mencuat dan menjadikan PT Newmont Minahasa Raya (NMR) dan Presiden Direktur saat itu Richard Bruce Ness sebagaiterdakwa. Tetapi akhir tahun 2012 PT NMR menerima surat pemberitahuan dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan bahwa Mahkamah Agung (MA)lewat keputusan nya No.2691 K/PDT/2010 menolak permohonan kasasi Wahana Lingkungan hidup (WALHI) atas gugatan perdata tuduhan pencemaran teluk buyat. Keputusan MA ini merupakan putusan atas kasus hukum terakhir dari beberapa guagatan yang menuduh PT NMR menyebabkan terjadinya pencemaran dan penyakit pada masyarakat teluk buyat. Keputusan ini membuktikan bahwa tidak terjadi pencemaran dan penyakit yang diakibatkan oleh operasi PT NMR. Keputusan MA ini menjadi penutup kasus buyat secara pedata, dimana pada tahun 2009 juga telah memenangkan PT NMR secara pidana. Selanjutnya kasus buyat merupakan kemenangan bagi rasa keadilan baik bagi Newmont maupun masyarakat yang selama ini mengalami dampak akibat tuduhan yang salah ini
Melupakan kisruh yang pernah terjadi di Teluk Buyat, hal pertama yang membuat orang terkesima ketika menginjakkan kaki di daerah Ratatotok dan Buyat adalah pantainya. Bagaimana tidak, dari jauh saja sudah tampak laut yang biru dengan berbagai gradasinya, dari biru muda, biru kehijauan, hingga ke biru tua. Belum lagi pasirnya yang bersih dan menawan.Itulah pemandangan yang tampak yang saya saksikan dari atas bukit harapan pagi itu saat saya bersama rekan-rekan Newmont Bootcamp yang dating untuk melihat bentuk tanggung jawab pascatambang yang dilakukan oleh PT Newmont Minahasa Raya (NMR).
Foto 2. Peserta Newmont Bootcamp yang ikut membantu sembari menjaring ikan bersama nelayan di pinggir pantai Teluk Buyat (dok.Lalu Budi Karyadi-Karyawan PT NNT)
Seusai menikmati sang mentari terbit dari bukit harapan dan melihat bentuk keharmonisan agama yang tersirat dari atas bukit harapan , kami turun dan menyapa beberapa nelayan yang sedang mecari ikan pagi itu. Tak tampak kehawatiran dari raut mereka tentang kisruh dan kasus teluk buyat yang pernah mencuat tahun 2004 lalu. Berdasarkan paparan dari bapak Caddy Maloda karyawan PT NMR yang menemani kami pagi itu bahwa di hari-hari hari tetretentu seperti akhir pekan atau hari-hari libur, Pantai Teluk Buyat dan Pantai Lakban dipenuhi ribuan wisatawan yang dating dari Manado, Kotamobagu, Tondano, Tomohon, Blitung, dan daerah lain nya di Sulwesi Utara. Mereka menggunanak berbagai macam kendaraan dari bentor (kendaraan khas yang merupakan gabungan becak dan motor), bus-bus hingga truk untuk bisa tiba di kawasan ini.
Foto 3 : Suasana jalan di pinggir pantai Teluk Buyat diluar hari libur dan sedang tidak ada kegiatan (dok.Lalu Budi Karyadi-Karyawan PT NNT)
Di sepanjang pantai inilah pada hari minggu dan libur para penjaja makanan sudah siap menanti. Mereka menjajakan aneka jenis kue dari yang tradisonal hingga yang modern. Tentu saja makanan-makan ini bisa menambah nikmat suasana ketika para pelancong berpiknik di pantai Lakban dan sekitarnya. Apalagi, kini meski masih sederhana, berbagai fasilitas telah ada di kawasan pariwisata yang terkenal hingga ke propinsi tetanga ini. Sebut saja bangku, bangku, toilet umum, jembatan penyambung hingga pondok-pondok untuk berteduh. Dengan makin lengkapnya fasilitas, objek wisata ini di harapakan juga akan meninggalkan pendapatan asli pemerintah setempat dan memberi nilai tambah bagi kehidupan masyarakat Buyat dan sekitarnya. Pada festival Pantai Lakban yang dilaksanakan pada setiap tahun oleh Yayasan Ratatotok Buyat (YRB) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara dan PT NMR , misalnya ribuan orang memadatai kawasan ini, baik peserta maupun penonton.
Foto 4 :Festival Pantai Lakban 20014. Lokasi Pariwisata Pantai Lakban, Teluk Buyat dan sekitarnya yang dikembangkan oleh PT NMR sejak tambang beroperasi hingga diserahakn ke Pemkab Mitra pada masa Tutup Tambang, Kini, daerah ini telah menjadi destinasi wisata menarik di Minahasa Tenggara yang sempat menarik ribuan turis domestic dan asing setiaptahun nya (dok.PT NMR)
Tak hanya pantainya yang mempesona, untuk anda yang suka menyelam , Teluk Buyat dan sekitarnya juga menjajikan keindahan bawah laut yang spekatukuler. Dan kami peserta Newmont Bootcamp berkesempatan untuk melihat secara langsung keindahan bawah laut Berdasarka penjelasan dari Pak Jerry karyawan PT NMR yang memandu kegiatan snorkeling kita siang itu mengatakan bahwa daerah ini tak kalah menarik jika dibandingkan dengan daerah penyelaman lain di Sulawaesi Utara. Ada 24 titik selam yang tersebar dipearairan Teluk Buyat dan sekitarnya, dengan kedalaman 5 hingga 50 meter. Keanekaragaman terumbu karang nya dan berbagai jenis ikan serta biota lautnya yang memikat sungguh layak di eksplorasi para penyelam. Potensi bawah laut ini telah banyak dipromosikan diberbagai media cetak, tayangan televise hingga pameran-pameran nasioanal dan internasional.
Foto 5 : Para peserta Newmont Bootcamp yang bersiap-siap untuk bersnokeling dan menyelam untuk menyelam melihat keindahan bawah laut dan karang buatan di Teluk Buyat (dok.Lalu Budi Karyadi-Karyawan PT NNT)
Foto 6 : Salah satu rekan yang sedang asyik menyelam dan menikmati keindahan bawah laut Teluk Buyat (dok. Dhave Danang-Peserta Newmont Bootcamp IV)
Selain itu melimpahnya ikan di Teluk Buyat dan sekitarnya tak lepas dari adanya terumbu karang buatan (artificial reef) yang di benamkan di perairan Teluk Buyat sejak Agustus 1999 oeh PT NMR.Keberadaan ribuan terumbu karang buatan yang tak kalah indah dari karang aslinya ini menjadikan teluk buyat dan teluk disekitarnya mampu menjadikan wisata bawah laut yang menakjubkan
Foto 7 : Ikan nemo yang sedang berenang di antara terumbu karang cantik ini (dok. Dhave Dhanang-Peserta Newmont Bootcamp IV)
Foto 8 : Lorong bawah laut yang seperti jembatan ini merupakan salah satu spot yang wajib di salami jika anda berada dikawasan Teluk Buyat (dok. Dhave Dhanang-Peserta Newmont Bootcamp IV)
Nah, jika anda ingin menikmati wisata bahari yang tiada duanya ini, Teluk buyat bisa menjadi altenatif kunjungan wisata anda. Sekaligus bisa melihat daerah bekas tambang PT NMR yang tetap dilakukan pemantaun dan tidak ditinggalkan begitu saja pascatmbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H