Mohon tunggu...
Subhanallah Ramdhan
Subhanallah Ramdhan Mohon Tunggu... -

Masih Dalam Proses......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penggemar K-Pop yang Mempunyai Bias itu Wajarkah?

2 Desember 2014   00:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita sudah sangat familier dengan korea kan? beberapa tahun belakangan ini kebudayaan korea sangat digandrungi oleh para remaja dunia terutama para remaja putri, Jika kalian salah satu pencinta hal-hal yang berhubungan dengan korea, maka kalian tidak akan asing dengan istilah bias, adalah sosok idol yang sangat diidolakan oleh seseorang bahkan sampai-sampai seseorang yang megidolakan idol tersebut merasa bahwa idol yang mereka sukai itu sebagai suami mereka atau mungki lebih tepatnya suami impian mereka, mereka menganggap bahwa seorang idol yang mereka idolakan selayaknya seorang suami yang harus mereka tahu tindak tanduknya, harus diikuti perkembangannya, harus diketahui apa yang ia lakukan, apa yang idol itu suka sampai hal-hal yang kadang terlalu intim buat diketahui.

Ada salah seorang teman saya yang “mendeklarasikan” dirinya sebagai seorang fans dari sebuah grup yang beberapa saat yang lalu mendapat predikat sebagai grup dengan penjualan album terbanyak, ia pun mengaku bahwa ia mempunyai seorang bias yaitu (kalau tidak salah), “Bae*hy**”, salah satu pentolan dari grup itu, pada suatu ketika terdengarlah kabar bahwa si idol telah menjalin hubungan dengan seorang seniornya di grup lain yang satu manajemen dengannya, setelah hal tersebut terjadi, saya akhirnya menanyakan hal itu kepada teman saya dan iapun menjawab bahwa ia benar-benar tidak rela mengetahui hal itu, ia merasa kecewa, bahkan ia mengatakan bahwa ia merasa seperti diputusin oleh cowok yang ia sukai, ia pun menghapus semua foto yang dahulu ia “keramatkan” sampai tidak tersisa tapi yang membuat saya lebih heran ia sampai kepikiran, nangis bahkan kebawa mimpi karena hal tersebut.

Beralih kepada hal lain, beberapa hari yang lalu saya mendapat materi mengenai sebuah gangguan dalam diri seseorang mengenai sebuah gangguan delusi dimana seseorang yang mengidapnya mempunyai keyakinan-keyakinan tertentu terhadap peristiwa-peristiwa yang mungkin saja terjadi misal seperti merasa bahwa ia adalah pacar dari seorang selebriti, merasa ingin dibunuh atau berbagai kejadian lainnya, dan gangguan ini biasanya tidak akan menunjukkan sebuah perilaku yang aneh atau ganjil dalam diri seseroang, akan tetapi bukan berarti dengan begitu gangguan delusi tidak mempunyai efek apa-apa terhadap diri seseorang, ketika seseorang mengalami gangguan ini cenderung tidak akan tenang dalam hidupnya karena karena wahamnya tersebut ia akan mudah mencurigai orang lain dan berspekulasi yang tidak-tidak.

Kita kembali lagi membicarkan mengenai konsep “bias” bagi penggemar K-pop, penganggapan yang berlebihan terhadap seorang idol itulah yang saya khawatirkan masuk dalam kategori gangguan delusi, seseorang penggemar merasa bahwa ia adalah istri dari seorang idol, ia berhak untuk cemburu, untuk marah jika idol itu tidak sesuai dengan keinginannya. Seperti yang terjadi terhadap teman saya itu ia merasa ia telah ditolak, bahkan disakiti oleh idol yang ia sukai.

Sebenarnya bolehlah jika kita menyukai sesuatu, akan tetapi jika disertai dengan sebuah anggapan yang “terlalu ektrem” terhadap objek itulah yang perlu diwaspadai, karena waham-waham atau kepercayaan yang seperti itu jelaslah berseberangan dengan realitas yang ada, apalagi perlu diketahui bahwa delusi-delusi atau waham-waham tidak wajar seperti itu adalah sebuah awal dari gejala dari gangguan skizofrenia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun