Mohon tunggu...
subhan kahfi
subhan kahfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di UIN WALISONGO SEMARANG

mostly like sport

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampanye Lewat Tiktok? Emang Worth It?

4 April 2024   03:00 Diperbarui: 4 April 2024   08:40 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada kontestasi pemilu 2024 kemarin terdapat salah satu hal menarik yang mungkin harus dicoba oleh para caleg lain pada pemilu mendatang. Pasalnya, salah satu caleg ini menggunakan platform tiktik sebagai sarana kampanye nya. Terbilang cukup efisien dan menghemat biaya karena hanya bermodal smartphone dan akun tiktok saja. Sosok tersebut ialah Kukuh haryanto yang merupakan salah satu caleg di DPRD kabupaten Wonogiri. Sebelumnya ia merupakan seorang pengamen yang maju lewat partai Demokrat, dapil 1 kabupaten Wonogiri. Uniknya ia adalah berambut gimbal bak para rastafara yang sering mengalunkan melodi reggae di setiap harinya. Kukuh sendiri tidak memperdulikan penampilannya dan tetap nekat maju untuk Wonogiri yang lebih maju kedepannya.

Dalam akun tiktoknya, Kukuh memiliki 560,8 rb followers dengan 1,5 jt likes. Dalam berkampanye ia menargetkan para tiktokers untuk memilih dirinya dalam pemilu tahun 2024. Akunnya berisi bagaimana ia berkampanye lewat platform tiktok tersebut. Kebanyakan dari contentnya ialah dengan bernyanyi sesuai dengan profesi ia sebelumnya. Bahkan ia memiliki lagunya sendiri guna menginfluence para tiktokers dalam membantu kemenangan kampanye yang dia hadapi. Lagu tersebut pun viral dan tak jarang banyak orang yang hafal dengan lagu yang ia buat tersebut. Ia juga terkadang memberikan motivasi bahwasannya pengamen seperti dirinya pun pantas dan bisa menduduki kursi DPRD di Wonogiri.

Tidak seperti banyak kandidat lain yang biasanya sering mengumbarkan janji janji jika terpilih pada kampanye, Kukuh sendiri lebih mengedepankan bagaimana namanya dapat membuat para pemilih selalu mengingat dirinya saat pencoblosan. Ia lebih mengutakan branding name yang ada ketimbang visi misi ia kedepannya. Karena para caleg DPRD dinilai kurang terlalu terkenal dikalangan para pemilih terlebih para Gen z yang baru baru ini bisa mencoblos, pasti nama nama yang ada terlihat asing di telinga mereka.

Penulis menganggap bahwasannya kampanye yang dilakukan Kukuh Haryanto dinyatakan berhasil, sebab ia memulai semuanya benar benar dari 0 followers yang ada di tiktok walau tidak semua penontonnya bisa memilih pada kampanye dan bertempat tinggal di Wonogiri. Nmun branding yang ia bangun berhasil memberikan simpati pada para tiktikers sehingga namanya dapat terdengar di seluruh Indonesia. Kukuh sendiri menempati peringkat pertama dari 10 caleg Demokrat lainnya. Ia memperoleh 980 suara yang dihasilkan versi real count KPU dan selangkah lagi ia bisa duduk di kursi DPRD dapil 1 Kabupaten Wonogiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun