Mohon tunggu...
Rahmat Subhagyo
Rahmat Subhagyo Mohon Tunggu... -

Kuliah di Fakultas Ekonomi Unika Parahyangan, Bandung. Pernah bekerja di dunia advertising sebagai computer graphic designer (gag nyambung), kemudian bekerja diperusahaan penerbitan majalah sebagai penata letak merangkap redaksi dan fotografer. Terakhir masih diperusahaan yang sama bertanggung jawab atas tata letak dan produksi majalah khusus kedokteran (makin jauh aja gag nyambungnya). Kini sedang belajar untuk mandiri dan belajar menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Krisis Listrik, Saatnya Mengurangi Ketergantungan Terhadap PLN

3 Desember 2009   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:05 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_32846" align="alignleft" width="300" caption="Sunset & Cables | www.sxc.hu"][/caption] Pada hari Senin, 30 November 2009,  Harian Kompas menempatkan masalah listrik sebagai berita utama dihalaman pertama. Dua hari berikutnya masih ada berita mengenai krisis listrik dihalaman pertama. Pagi ini Kamis, 3 Desember 2009, tiba-tiba listrik padam ditempat saya selama hampir satu jam tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Bukannya merasa jengkel tapi saya justru tertawa. Mentertawai diri sendiri karena kebodohan dan kemalasan yang menjadikan saya tergantung layanan publik yang disediakan oleh pemerintah. Saya juga merasa kasihan kepada PLN dan Direktur Utamanya yang menerima caci-maki dari semua orang termasuk Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saya tidak yakin bahkan kalau PLN langsung dikomandani dengan jabatan rangkap oleh Bapak Presiden permasalahan yang dihadapi oleh PLN bisa diatasi dengan segera. Paling tidak dalam jangka waktu 5 tahun pemerintahannya. Lalu siapa yang bisa membantu mengatasi krisis listrik saat ini ?. Tidak lain dan tidak bukan adalah kita sendiri. Sudah saatnya kita berperan aktif untuk mengatasi krisis listrik ini. Tidak hanya dengan mengurangi kebutuhan listrik dangan cara menggunakan penerangan dan peralatan elektronik yang hemat energi. Tetapi juga dengan cara mengurangi ketergantungan pasokan listrik pada PLN. Bahkan kalau perlu kita memutuskan hubungan dangan PLN. Mengapa kita tidak membangun Pembangkit Tenaga Listrik sendiri. Entah itu secara sendiri-sendiri di rumah atau secara bergotong royong di komplek-komplek perumahan kita. Ada beberapa sumber energi yang bisa kita dapatkan dirumah untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit tenaga listrik. Mulai dari tenaga surya yang berkelimpahan, air, angin, bahkan sampah dan tinja yang bisa diubah menjadi biogas untuk memasak dan menjalankan pembangkit tenaga listrik. Kita bisa membangun pembangkit tenaga listrik hibrida dengan memanfaatkan keempat sumber energi alternatif tersebut. BPPT dan LEN sejak tahun 1997 sudah mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk diaplikasikan  didaerah daerah yang belum terjangkau oleh instalasi PLN dan kini mulai mengembangkannya untuk diaplikasikan di perkotaan. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) bersama Balai Besar Teknologi Energi-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TE-BPPT) telah mulai membangun rumah energi surya yaitu klaster perumahan yang kebutuhan energi listriknya sebagian besar menggunakan panel surya, sehingga PLN hanya sebagai cadangan saja. Pada bulan Oktober yang lalu Direktorat Jendral Listrik dan Pemaanfaatan Energi telah menggelar Workshop PLTS untuk Perkotaan. Workshop ini diadakan untuk memajukan program PLTS perkotaan. Sudah saatnya kita berkontribusi bagi diri kita sendiri untuk melepaskan diri dari ketergantungan kita pada PLN. Kalangan industri, pengusaha besar maupun ukm sebaiknya juga berhenti berkeluh kesah tentang kerugian yang dialami akibat pasokan listrik yang sering tidak stabil sehingga mengganggu produksi.  Juga media hendaknya juga ikut serta dengan tidak hanya mem "blow-up" berita tentang permasalahan yang mendera PLN tapi juga mem "blow-up" berita-berita tentang perkembangan dan upaya untuk memanfaatkan energi alternatif yang dilakukan instansi pemerintah bersama pengusaha, LSM dan masyarakat. Investasi untuk membangun PLTS bagi rumah tangga saat ini memang masih mahal, tapi saya yakin dengan memanfaatkan tehnologi tepat guna kita bisa membangun pembangkit tenaga listrik tenaga sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif yang ada disekitar kita seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Dalam jangka panjang, tidak saja kita telah menghemat pengeluaran untuk tagihan listrik tetapi juga mengurangi pemanasan global. Putus hubungan dengan nyamuk eh PLN ? siapa takut. Tulisan ini saya buat gara-gara tadi pagi saya mau mencharge hp saya, tiba-tiba listik mati serta untuk menyongsong Green Festival 2009 yang akan digelar pada 5-6 Desember 2009 di Parkir Timur Senayan. Penyelenggaraan Green Festival ini bertujuan  mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap perubahan iklim yang sedang terjadi di dunia saat ini. Dengan memberikan pengetahuan dan cara – cara yang dapat mencegah dan memelihara dilingkungan tempat kita tinggal sehari – hari.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun