Mohon tunggu...
Subejo PhD
Subejo PhD Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi dan Peneliti

Dosen dan Peneliti Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Quo Vadis Budaya dan Modernisasi Transportasi Indonesia

15 Juni 2019   15:45 Diperbarui: 15 Juni 2019   16:15 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di dalam kereta yang penuh sesak  sangat jarang terjadi keributan karena sesama penumpang menghargai hak orang lain. Penumpang beraktivitas yang tidak merugikan orang lain seperti tidur, membaca atau  mendengarkan musik dengan headphone.

Edukasi pada publik dapat dilakukan dengan pemasangan tanda-tanda di sekitar stasiun dan dalam kereta, penayangan informasi-informasi melalui layar monitor dalam kereta, pengumuman melalui mikropon oleh petugas dan juga pengecekan secara regular oleh petugas.

Edukasi yang efektif perlu didukung  penyediaan fasilitas yang memadai seperti tempat pembuangan sampah di stasiun, petugas kebersihan yang sigap, layanan informasi penumpang, layanan pengambilan barang tertinggal, penyediaan alat pemadam kebakaran dan  petunjuk penggunaanya.

Kedisiplinan dan kepastian jadwal kereta juga merupakan salah satu kunci keberhasilan mewujudkan sistem dan budaya transportasi publik yang baik. Bagaimanapun masyarakat membutuhkan adanya kepastian waktu  sehingga bisa mengatur aktivitasnya dan juga akan berdampak pada kedisplinan pada kegiatan yang lainnya. Efektivitas transportasi modern sangat membantu proses mobilitas orang dan barang.

Selama ini, kemacetan lalu lintas dan ketidakpastian layanan transportasi telah berdampak signifikan pada penurunan aktivitas ekonomi.  Budaya dan efektivitas transportasi modern diharapkan dapat mendorong percepatan dan produktivitas ekonomi masyarakat.

Waktu yang akan menguji apakah kita berhasil merintis sistem dan budaya transportasi modern dengan inisiasi beroperasinya MRT dan LRT serta moda transportasi lainnya ataukah kita tetap bertahan dengan mentalitas dan budaya transportasi yang lama sehingga kehadiran sistem transportasi yang baru tidak berdampak signifikan pada perubahan mentalitas dan budaya masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun