Sejak kemarin kita dihebohkan dengan pemberitaan Presiden Joko Widodo, yang katanya presiden 'wong cilik'. Banyak isu menarik yang dikaitkan dengan beliau, saya pun tertarik untuk mengikuti perkembangan berita beliau, dikarenakan beliau adalah Presiden Indonesia juga merupakan Salah satu dari 100 orang yang berpengaruh di dunia menurut majalah TIME. Jadi, apapun yang berhubungan dengan beliau akan menjadi topik menarik. Mengingat waktu pilpres kemarin, bagaimana Joko widodo yang didengungkan akan menjadi 'presiden boneka' oleh lawan politiknya ketika terpilih menjadi presiden, sudah mulai menunjukkan kebenarannya. Betapa tidak, melihat dari berbagai 'kelakuan' pak jokowi yang seakan - akan bukan seorang presiden yang tentunya mempunyai sebuah kekuatan besar untuk menentukan kebijakan. Jokowi seakan - akan lepas tangan kepada rakyat. Semenjak dilantik tanggal 20 Oktober 2014, jokowi banyak melakukan manuver politik tanpa melihat realitas rakyat Indonesia dari ujung aceh sampai Papua. Dimulai dari penaikan BBM yang dilakukan secara sepihak bahkan terkesan 'sembunyi - sembunyi' itu serta pencabutan subsidi BBM dan harga BBM yang mengikuti harga minyak dunia, jokowi semakin 'menutup mata' bahwa dampak pencabutan subsidi akan terasa sekali di masyarakat, bukan soal subsidi yang dicabut itu dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat di berbagai bidang namun pak jokowi harus sadar ketika BBM naik turun, harga kebutuhan pokok tidak akan naik turun sama seperti BBM tetapi akan tetap naik. Kemudian, blunder politik lagi dilakukan oleh presiden kita ini, ketika mengajukan calon Kapolri yang notabene telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus korupsi. Dampaknya pun terjadi kisruh antara kedua lembaga ini KPK vs Polri. Apalagi baru - baru ini Jokowi melakukan sebuah kelalaian menandatangani Perpres 39 Tahun 2015 tentang uang muka mobil pejabat negara pada lembaga negara tanpa tahu detail isinya, untuk ukuran seorang kepala negara tidak membaca isi dokumen yang ditandatangani adalah sebuah kesalahan fatal. Bagaimana mungkin, seorang presiden tidak mengetahui apa yang akan ditandatangani. Malah, beliau melempar kesalahan kepada bawahannya. Seharusnya sebagai seorang pemimpin pak jokowi menjadi garda terdepan jika ada kesalahan yang dilakukan oleh timnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H