Tidak perlu menunggu situasi ideal untuk berbuat baik. Seperti petani yang tetap menanam di tengah musim yang tidak pasti, kita juga harus terus melangkah meskipun respons dari orang lain tidak selalu sesuai harapan.
Bumi tidak memihak. Ia adalah ruang netral yang memberi kesempatan kepada siapa saja untuk memilih jalan hidupnya. Manusia bebas untuk berbuat baik atau buruk, tetapi setiap pilihan membawa konsekuensinya masing-masing.
Ketika seseorang memilih untuk berbuat baik, bumi mendukungnya dengan memberikan ruang untuk bertumbuh. Sebaliknya, ketika seseorang memilih jalan yang salah, dampaknya pun akan kembali kepada dirinya sendiri. Netralitas bumi menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki akibat.
Bumi juga merupakan cerminan dari tindakan kita. Jika kita menjaganya, bumi akan memberi kita kesejahteraan. Namun, jika kita merusaknya, dampak buruknya akan kita rasakan bersama.
Keberagaman adalah kekuatan, bukan penghalang. Potensi yang dimiliki setiap manusia adalah modal untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Namun, potensi itu hanya bermakna jika dikelola dengan bijak.
Seperti petani yang terus menanam meskipun musim tidak pasti, manusia juga harus konsisten dalam berbuat kebaikan. Pujian atau cercaan hanyalah bagian dari perjalanan, bukan tujuan akhir. Bumi adalah lahan netral, tempat di mana pilihan kita menentukan hasil yang akan kita petik.
Hidup adalah tentang menyemai dan menanam. Apa pun hasilnya, yang terpenting adalah kita tidak pernah berhenti mencoba. Mari bersama-sama memakmurkan bumi ini, karena di tengah keberagaman dan tantangan, selalu ada ruang untuk kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H