Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tuhan di Antara Cerita dan Pengalaman Manusia Sehari-Hari

11 November 2024   20:36 Diperbarui: 11 November 2024   20:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaannya, apakah kita mencari Tuhan hanya di tempat-tempat suci, atau justru dalam tindakan kecil sehari-hari? Saat kita melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup, kehadiran-Nya mulai terasa lebih dekat dan nyata. Tidak lagi hanya sebuah cerita, melainkan pengalaman spiritual yang benar-benar menyentuh hati.

Mungkin, Tuhan hadir lebih sering dari yang kita sadari -- dalam kasih sayang yang kita bagi, dalam sukacita yang kita temukan, atau dalam kesabaran yang kita pelihara di tengah kesulitan. Kehadiran Tuhan bisa kita temukan dalam hal-hal kecil yang membawa kedamaian dan kebaikan.

Jika kita belajar mengenali kehadiran-Nya dalam setiap aspek hidup, bahkan dalam detail paling sederhana sekalipun, Tuhan akan berhenti menjadi sekadar cerita, dan benar-benar hadir sebagai bagian dari pengalaman kita. Saat itulah Tuhan tidak hanya kita bicarakan, tetapi kita alami secara pribadi.

Bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara menerima cerita yang diwariskan dengan pencarian pengalaman pribadi? Mungkin jawabannya ada dalam keterbukaan hati kita. Tidak hanya mendengarkan kisah secara pasif, tetapi dengan menghidupkan kesadaran dalam mengenali tanda-tanda kehadiran-Nya. Ketika kita menggabungkan cerita dengan pengalaman langsung, Tuhan tidak lagi sekadar figur yang jauh, melainkan menjadi sahabat perjalanan batin kita.

Pencarian ini bukan berarti meninggalkan ajaran yang telah kita terima, melainkan memperkaya pemahaman kita dengan pengalaman yang lebih dalam. Dengan cara ini, Tuhan tidak hanya ada dalam cerita, tetapi terasa dalam perasaan dan tindakan kita.

Pada akhirnya, pencarian kita terhadap Tuhan adalah perjalanan tanpa akhir, layaknya sebuah film yang memiliki kesan berbeda bagi setiap penontonnya. Yang terpenting adalah menjaga keaslian dan ketulusan dalam pencarian tersebut. Kita dapat mendengarkan cerita dari orang lain, namun juga perlu membuka diri untuk menemukan Tuhan dengan cara kita sendiri.

Kita mungkin tidak tahu apa bentuk pertemuan yang akan terjadi dengan Tuhan, namun selama kita terus mencari, Tuhan mungkin akan hadir dalam bentuk yang paling kita butuhkan.

Pada akhirnya, mengenal Tuhan mungkin tidak cukup hanya lewat cerita, tetapi melalui pengalaman nyata dalam hidup kita. Kita bisa memulai dengan mendengarkan kisah-kisah yang telah diwariskan, namun seiring waktu, pencarian ini perlu dilengkapi dengan pengalaman yang benar-benar menyentuh. Tuhan tak perlu kita cari di tempat yang jauh; Ia ada di keseharian kita, saat kita membuka hati untuk menerima kehadiran-Nya.

Dengan ketulusan dan keterbukaan, setiap langkah pencarian akan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan yang selama ini kita kenal dari cerita, dan yang kini mulai kita rasakan dalam pengalaman hidup yang kaya makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun