Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dedikasi Alumni LPDP, Menjadi Cahaya Tak Padam untuk Bangsa

8 November 2024   01:00 Diperbarui: 8 November 2024   01:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di salah satu kesempatan, Dandi dan beberapa alumnus bertemu dengan pihak pengelola dana LPDP untuk berdiskusi tentang arah program beasiswa. Dandi penasaran, apakah dana besar yang diinvestasikan ini sudah benar-benar sesuai dengan prioritas nasional? Ia mendengar penjelasan bahwa program LPDP berfokus pada berbagai bidang, seperti sains, teknologi, kesehatan, dan seni budaya.

Meskipun beragam, Dandi masih merasa ada ruang untuk menyelaraskan lebih baik dengan kebutuhan nyata masyarakat. "Apakah kita bisa lebih fokus pada pembangunan di daerah-daerah tertinggal? Atau mungkin, diarahkan ke sektor yang saat ini sangat membutuhkan SDM unggul?” tanyanya. Diskusi ini membuka wawasan Dandi bahwa pengelolaan beasiswa adalah usaha yang kompleks dan menuntut penyesuaian berkelanjutan agar dampaknya lebih terasa.

Dandi kemudian menyadari, meski ini bukan perubahan yang mudah, kritik dan masukan dari para lulusan bisa menjadi jembatan untuk perbaikan program di masa depan. Sebuah tanggung jawab baru muncul dalam benaknya: menjadi bagian dari perubahan, bahkan jika itu dimulai dari suara kecil seorang alumnus.

Merasa tak ingin diskusi ini berakhir hanya di ruang pertemuan itu, Dandi berinisiatif mengajak teman-temannya menulis opini dan berbagi cerita di Media sosial, platform yang diikuti banyak alumnus dan para pemikir muda. "Ayo kita buat tulisan, beri sudut pandang kita, ceritakan apa yang kita alami, dan beri label Alumni LPDP, agar lebih banyak yang bisa mengenal perjuangan kita,” serunya.

Dandi berharap, dengan berbagi pengalaman, mereka bisa membuka ruang diskusi lebih luas sekaligus mendorong perbaikan yang mungkin dibutuhkan. Ia percaya, kekuatan ide dan pengalaman bisa menjadi inspirasi besar jika dibagikan secara tulus dan terbuka. "Siapa tahu, kisah-kisah ini bisa menggugah hati orang-orang untuk lebih memahami, atau bahkan tergerak untuk berkontribusi," tambahnya penuh semangat.

Selesai menulis opininya di Media Sosial, Dandi merasakan kelegaan luar biasa. Ia tahu bahwa pengabdiannya sebagai alumnus LPDP bukan sekadar soal pulang atau tinggal, melainkan tentang upaya memberi dampak nyata bagi bangsa. Baginya, pendidikan dan pengalaman yang ia dapatkan adalah amanah, yang harus diwujudkan dalam tindakan.

Lingkaran pengabdian ini, pikir Dandi, akan terus berputar, melintasi generasi, dan menginspirasi mereka yang nanti akan menyusul. Setiap langkah kecil yang ia lakukan di negeri ini adalah bagian dari komitmen untuk Indonesia. Dengan keyakinan itu, ia melanjutkan langkahnya, tahu bahwa apa pun bentuk kontribusinya, ia tetap berpegang pada satu hal: menjadi cahaya yang tak akan pernah padam bagi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun