donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI)Â Kota Sukabumi. Setibanya di lokasi, saya disambut oleh pemandangan peserta yang sudah memenuhi aula, menandakan semangat kemanusiaan yang kuat. Banyak di antara mereka tampaknya sudah hadir sejak pukul 07.00 WIB, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Setelah mengisi buku tamu untuk daftar kehadiran, saya mengambil nomor antrean dan mendapat nomor 146. Sayangnya, formulir pendataan diri telah habis, sehingga kami diminta menunggu kedatangan petugas PMI dengan formulir tambahan.
Pada pukul 08.00 WIB, saya melangkah ke aula serbaguna Vihara Widhi Sakti, yang terletak di Jl. Pajagalan No.20, Kota Sukabumi. Hari itu, vihara ini menjadi tuan rumah acaraKegiatan ini menargetkan kurang lebih 200 pendonor. Namun, mengingat kemungkinan beberapa peserta akan gagal dalam pemeriksaan awal, mereka dapat digantikan oleh calon pendonor lain yang dinyatakan sehat. Hal ini bertujuan untuk memastikan kuota 200 pendonor terpenuhi, sesuai target yang telah ditetapkan.
Sekitar pukul 09.00 WIB, tim PMI tiba di lokasi dengan membawa kurang lebih 10 personel yang siap melayani. Mereka membawa peralatan khusus untuk proses pengambilan darah, seperti kantong darah steril, jarum suntik khusus donor, alat pengecek tekanan darah, perban, kapas, alkohol, dan alat penjepit selang darah. Selain itu, mereka juga membawa alat tusuk jarum kecil untuk pengambilan sampel darah guna memeriksa kadar hemoglobin (HB). Semua persiapan ini memastikan bahwa proses donor darah dapat berlangsung dengan aman dan efektif.
Di lokasi,kurang lebih 10 tempat tidur khusus pendonor segera disiapkan, lengkap dengan bantal kecil untuk menopang lengan dan kepala. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, para peserta tampak sangat antusias untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini. Kegiatan donor darah ini rutin diadakan setiap 90 hari, sehingga dalam satu tahun bisa dilaksanakan hingga empat kali, menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap kesehatan masyarakat.
Donor darah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima darah, tetapi juga membawa banyak keuntungan bagi pendonornya. Salah satu manfaat utama adalah membantu meningkatkan regenerasi sel darah merah. Setelah mendonorkan darah, tubuh merespons dengan memproduksi sel darah merah baru, yang berfungsi menjaga kesehatan sistem peredaran darah. Selain itu, donor darah juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh.
Sebelum proses donor dimulai, peserta harus memenuhi syarat kesehatan tertentu. Kadar hemoglobin (HB) dan tekanan darah menjadi dua faktor penting. Bagi wanita, kadar HB minimal adalah 12,5 g/dL, sementara bagi pria, batas minimalnya adalah 13,0 g/dL. Tekanan darah yang diizinkan berkisar antara 100/70 mmHg hingga 180/100 mmHg. Peserta yang tidak memenuhi syarat ini tidak diperbolehkan mendonorkan darah untuk menjaga keselamatan dan kesehatan mereka.
Setelah peserta mengisi formulir sesuai nomor antrean, mereka dipanggil secara bertahap, biasanya lima orang sekaligus. Proses dimulai dengan pengecekan tekanan darah, berat badan, serta beberapa pertanyaan dari petugas mengenai riwayat donor, konsumsi obat-obatan, dan kualitas istirahat sebelum mendonorkan darah. Semua langkah ini memastikan bahwa setiap peserta berada dalam kondisi yang aman untuk melakukan donor.
Pemeriksaan darah dilakukan dengan cepat, menggunakan alat tusuk jarum pada ujung jari untuk mengambil sampel darah. Sensasi yang dirasakan hanya sedikit perih, seperti gigitan serangga. Sampel tersebut kemudian diperiksa untuk mengetahui kadar hemoglobin dan golongan darah peserta. Setelah itu, peserta diminta menunggu tempat tidur yang tersedia untuk memulai proses donor.
Setelah mendapatkan tempat tidur kosong, peserta diarahkan untuk berbaring dengan lengan siap untuk diambil darah. Peserta dapat memilih apakah darah akan diambil dari lengan kanan atau kiri. Petugas PMI kemudian mulai mempersiapkan proses pengambilan darah dengan memastikan area lengan yang akan digunakan dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, untuk memastikan sterilitas.
Setelah persiapan selesai, petugas memasukkan jarum steril ke pembuluh darah di lengan dengan hati-hati. Saat jarum mulai dimasukkan, peserta diminta untuk menarik napas dalam-dalam dan mengepalkan tangan. Proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan profesional untuk meminimalkan rasa tidak nyaman. Selama pengambilan darah, darah akan mengalir melalui selang menuju kantong darah yang telah disiapkan.
Petugas PMI selalu siaga dan memberikan arahan, seperti mengepalkan tangan atau mengendurkannya untuk memperlancar aliran darah. Pengambilan darah biasanya berlangsung selama 10-15 menit, dengan jumlah darah yang diambil sekitar 250 cc. Peserta diingatkan untuk segera melaporkan kepada petugas jika merasa pusing, mual, atau lemas selama proses berlangsung.
Setelah pengambilan darah selesai, petugas menjepit dan memotong selang yang terhubung dengan kantong darah, lalu melepas jarum secara perlahana. Bekas tusukan jarum kemudian langsung ditekan dengan kapas steril, dan di atasnya ditempelkan perban untuk mencegah pendarahan lebih lanjut. Peserta diminta untuk beristirahat sejenak sebelum bangun, agar tubuh dapat menyesuaikan setelah darah diambil. Proses pengambilan darah ini berjalan lancar dengan pengawasan ketat dari petugas yang berpengalaman.
Begitu proses donor selesai, peserta mengembalikan nomor antrean kepada panitia vihara untuk ditukar dengan bingkisan dari PMI dan vihara. Bingkisan tersebut berisi makanan sebagai pengganti energi setelah mendonorkan darah. Tak hanya membantu orang yang membutuhkan darah, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi kesehatan pendonornya. Donor darah rutin dapat memperbaiki sirkulasi, menjaga kesehatan jantung, dan bahkan meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H