"Sudah lama ya, sejak terakhir kali kita naik pesawat," kata Sabrina sambil menatap langit biru yang terbentang luas. Mereka sedang duduk di kafe bandara, menunggu penerbangan menuju pulau indah di timur Indonesia.
"Benar," sahut Darman sambil menyeruput kopi. "Kalau tidak salah, terakhir kali dua tahun lalu, waktu kita ke Bali."
"Iya, waktu itu perjalanannya sangat menyenangkan. Tapi sekarang harga tiket pesawat domestik jauh lebih mahal, ya?" Sabrina mengerutkan kening, memikirkan biaya perjalanan kali ini.
Darman mengangguk. "Betul. Harga tiket memang melonjak cukup tinggi. Dulu, kita bisa dapat tiket ke Bali dengan harga setengah dari sekarang."
Sabrina tersenyum kecil. "Dulu, perjalanan domestik terasa lebih terjangkau. Sekarang, membeli tiket pesawat harus benar-benar dipertimbangkan."
"Makanya," lanjut Darman, "aku sudah punya strategi untuk mendapatkan tiket murah."
"Oh ya? Bagaimana caranya?" tanya Sabrina penuh rasa ingin tahu.
Darman tersenyum dan mengeluarkan ponselnya. "Sebenarnya sederhana tapi efektif. Pertama, aku selalu menggunakan mode incognito saat mencari tiket di internet. Kadang, situs web menyimpan data pencarian kita, dan harga tiket bisa naik kalau mereka tahu kita tertarik pada penerbangan tertentu."
Sabrina mengangguk paham. "Aku baru tahu soal itu. Ada lagi?"
"Selain itu, aku selalu mengecek harga di beberapa situs agregator tiket, tapi akhirnya beli langsung dari maskapai. Mereka kadang-kadang menawarkan promo khusus yang tidak ada di situs lain. Aku juga rutin memantau harga setiap hari, terutama tengah malam. Biasanya, harga tiket paling murah justru di waktu yang tidak terduga."