Mohon tunggu...
Subari
Subari Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Penyiaran

Praktisi Penyiaran tinggal di Batam, Kepulauan Riau. Ngompasiana sebagai ikhtiar mencari kebenaran. The first obligation of journalism is to the truth.

Selanjutnya

Tutup

Money

Inspirasi Telkomsel versi BJ Habibie

19 Mei 2011   13:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_110654" align="alignleft" width="300" caption="BJ Habibie (sumber : rfrevansa.blogspot.com)"][/caption] Menyambut keberhasilannya menggaet seratus  juta pelanggan di ulang tahunnya yang ke-16 tahun ini, Telkomsel mengklaim sebagai yang paling Indonesia. Dari klaim tersebut, saya menafsirkan sejumlah kriteria yang dapat kita analogikan untuk menjadi ukuran apakah kita termasuk paling Indonesia?

Menurut saya, kita tidak bisa mengklaim bahwa diri kita termasuk yang paling Indonesia atau belum,tanpa mengetahui karakteristik utama yang menjadi potensi sekaligus tantangan negara Indonesia. Kita layak mengkalim termasuk yang paling Indonesia, kalau kitamampu mengaktualisasikan diri untuk mengelola potensi dan tantangan yang ada di Indonesia dan akhirnya eksistensi kita mampu memberi manfaat bagi bangsa Indonesia.

Secara umum, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.608 pulau, berpenduduk lebih 222 juta jiwa atau negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Dari Sabang sampae Merauke, Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa dan agama yang berbeda dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia (sumber : wikipidea). Dari kriteria tersebut, saya berkesimpulan, bahwa negara kepulauan, berpenduduk padat dan beragam suku dan agama, merupakan ciri utama yang menjadi potensi sekaligus tantangan yang membedakan Indonesia dibanding negara lain.

Dari kriteria tersebut, saya menilai tidak berlebihan jika Telkomsel mengklaim yang paling Indonesia karena setelah beroperasi selama 16 tahun, mampu menjai pioneer operator seluler dengan menggaet 100 juta pelanggan. Telkomsel talah mampu merangkai 13  ribu pulau dari lebih 17 ribu pulau di Indonesia. Komunitas pelanggan terbanyak ini tidak mungkin dicapai jika Telkomsel tidak memberi manfaat kepada rakyat Indonesia dengan memberi pelayanan terbaik dengan jaringan berkelas dunia. Tak aneh, jika Mantan Menrisrtek BJ Habibie yang menjadi salah satu ikon tokoh paling Indonesia versi Telkomsel, memberi wejangan agar prestasi kelas dunia yang diraih Telkomsel dapat menjadi inspirasi anak bangsa.

Lantas inspirasi apa yang bisa kita ambil dari suksesTelkomsel? Saya bukanlah seorang pelaku bisnis tapi hanya seorang jurnalis yang kebetulan berkesempatan beberapa kali ikut wawancara langsung dengan BJ Habibie. Dalam beberapa kali wawacara, BJ habibie sering berpesan bahwa untuk membuat perusahaan berkelas dunia, syaratnya ada tiga. Pertama, produk atau jasa yang kita hasilkan harus berkualitas. Kedua, harga yang kita tawarkan harus kompetitif dan terjangkau. Ketiga, memberikan pelayanan (delivery) kepada pelanggan (customer) dengan tepat waktu.Telkomsel tentu telah memenuhi ketiga prasarat tersebut sehingga mampu menjadi operator seluler kelas dunia di Indonesia.

Saya yakin, inspirasi yang diinginkan BJ habibie tidak hanya sekedar inspirasi bisnis tapi juga inspirasi dalam arti luas. Yakni bagaimana semua anak bangsa mampu memahami potensi dan tantangan masa depan Indonesia sehingga mampu mengaktualisasikan diri sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Dengan demikian, penduduk Indonesia yang besar akan mampu menjadi bangsa yang unggul dan mampu menghasilkan karya besar demi kejayaan Indonesia. Bukan bangsa yang kurang mampu mengelola potensi kekayaan alam dan keberagaman seperti yang terjadi di Indonesia saat ini. Marilah kita berhenti bertikai karena keberagaman agama dan politik kemudian kita alihkan energi kita untuk berkarya menuju kejayaan Indonesia tercinta. Jika kita mampu berpartisipasi dalam peran ini,  kita layak mengklaim diri kita termasuk yang paling Indonesia.

Salam hangat dan tetap semangat

Imam Subari

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun