Ilmu pengetahuan itu harus bermanfaat bagi banyak orang, begitulah kira-kira falsafah yang dipegang oleh penemu Telur Ayam Bahagia, Prof. Dr. Ali Agus, DEA, DAA, IPU, ASEAN Eng.
Produk inovasi peternakannya berupa Telur Ayam Bahagia tidak semata-mata berorientasi pada bisnis saja, tetapi juga memberdayakan masyarakat dari kalangan marginal. Salah satunya dengan pemberdayaan komunitas difabel tani yang berada dibawah binaan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam).
Telur Ayam Bahagia memfasilitasi kelompok difabel untuk memahami teknologi ternak ayam bahagia. Fasilitasi ini dimulai dengan melakukan bimbingan teknis (bimtek), memberikan bantuan tenaga ahli dalam penyusunan dan pembangunan kandang serta transfer teknologi baik dari sisi teknis hingga model bisnis.
Pemberdayaan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian hingga pengalaman kalangan difabel untuk berdaya, salah satunya dengan beternak Telur Ayam Bahagia. Dari sisi teknologi, transfer terknologi ternak ayam ini secara sederhana dapat dipahami dan dikembangkan kalangan difabel untuk dibagikan kepada rekan-rekan komunitas.
Sementara dari sisi ekonomi, transfer teknologi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan keluarga difabel. Keluarga difabel dapat menjual telur ayam secara rutin dengan harga premium, serta dapat juga mengonsumsi telur ayam untuk menambah asupan gizi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H