Mohon tunggu...
AR. Sholikul HaDI
AR. Sholikul HaDI Mohon Tunggu... Editor - adalah sebuah abnalisa ekspresi Billie ekfish - poengamat sosial kemasyarakatan , tinggal di Pasti jawa Tengah

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mubadalah Eid Mubaddalah

30 Juni 2021   18:08 Diperbarui: 30 Juni 2021   18:16 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

analisnews_ Opini _ edukasi _ ddf _ Tulisan di sudut   ruang kantornya di Media Mubadalah sangat berjibun sekali menumpuk belum diungkap dan diterbitkan . Namun, problem   IT dan manajemen juga menjadi berjibun. Hampir setiap minggu ada saja masalah. Sekalipun bisa diselesaikan oleh konsultan dari Tim Bandung, tetapi cukup ribet untuk selalu bertanya dan meminta bantuan. Beberapa kali down, kena hack, dan tulisan juga menjadi sulit dicari dan diakses para pembaca. Tidak sebagaimana dulu, ketika masih "biasa saja" itu .

Ndilalahnya, kata "mubadalah", dengan satu "a", sudah juga berjibun di mesin pencarian google, dan kebanyakan merujuk kepada tulisan-tulisan kami, bukan lagi ke: perusahan minyak dan investasi itu. Kitapun dapat domain dengan nama "asli" sendiri: Mubadalah. Sejak Februari akhir 2020, bersamaan dengan isu pandemi Covid-19 yang mulai muncul, kami berbenah lagi dengan pimpinan Zahra Amin. Dan bulan Agustus 2020 resmi diluncurkan. saya tertarik mengikuti semua kontek aktulaisasi Listya suprobo teman sekluiah dulu di filsafat , namun Beda kandungan dan tempat lahir membuat kita berbeda nasib , kan kita sam saja dalam pemikiran filsafat . ini dunia sudah terbuka .siapau tahu saya dan tahu dia ..sewaktu mahasiswa dulu dia katakan saya  benar benar edyan dan repor dengan segala kerepotan saya .ditambah yang relatif semuanya menjadi baru, tidak lagi "Mubaadalah" yang dobel "aa" dan tambahan news.com dana dot co doot duit.ID embuhlah .Cukup "Mubadalah.id", sekaligus nama untuk Youtube, Instagram, Fanspage, dan Twitter.

Dengan tagline "inspirasi keadilan relasi", Mubadalah.id akan menggerakkan seluruh potensi Jaringan KUPI, terutama anak-anak muda. Kami juga sekaligus ingin mengokohkan posisi mereka di jagat media online. Berbagai kegiatan onlinepun digelar, di samping dunia tulis menulis, diawali dengan HBH Virtual Mubadalah, Muharram for Peace, Muludan Milenial, dan kemarin "Kelas Intensif bersama 20 Ulama Perempuan Nusantara" yang hampir semuanya adalah ulama perempuan yang muda-muda.

Nah, kali ini, kami dengan bangga memanggungkan tokoh-tokoh muda inspiratif dalam isu-isu yang menjadi konsen Mubadalah.id dalam hal kebangsaan, kemanusiaan, keadilan, dan kesemestaan. Yaitu dalam talkshow online: NGOBRAS, atau ngobrol asik bareng para penulis Mubadalah.id. Mereka adalah para penulis aktif Mubadalah.id, dari berbagai daerah dan latar keilmuan-aktivisme yang beragam. Mubadalah tidak sekedar perspektif dan konsep tentang keadilan relasi. Tidak juga sebatas metode menafsir teks-teks otoritatif yang senafas dengan visi keadilan. Ia telah menjadi gerakan Media, sebagai bagian dari gerakan dakwah bil hal Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). 

Ya,  mubadalah.id adalah salah satu    Media Online yang dilaunching saat Kongres di Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon, April 2017.Jika ditarik sebelumnya, bulan puasa 2016, ia hanya sebuah blog pribadiku, dengan nama "resiprositi", istilah lain dari mubadalah. Inisiatif ini aku percayakan dikelola secara "biasa saja" oleh Dul, Abdulloh Ayah Kupi. Praktis hanya aku penulis, sisanya urusan kang Dul, dan tentu dengan sentuhan pakar IT Fahmina : Zaenal Fanani.
Selang beberapa bulan, blog ini sangat menarik minat banyak kolega untuk bergabung menulis. Lalu, muncul inisiatif pertemuan para penulis yang difasilitasi AMAN Indonesia. Berbagai kolega yang senior dan junior hadir. Berbagi pengalaman, pengetahuan, dan jaringan. Dari pertemuan ini jadilah perubahan namanya belakangan.

Hari pertama ada "Miftahul Huda" kupasan awal .Jogjakarta yang punya konsen dalam isu lingkungan; lalu "D. Murwaningrum, seorang  pegiat seni dan kebudayaan di komunitas  Serat Pena  Bandung, dan salah satu alumni WCC  Mubadalah yang digelar Desember 2019; "Retno Daru", anggota Puan Menulis, sebuah komunitas kepenulisan yang diinsiasi Aman Indonesia, dan dibidani kelahirannya oleh Mubadalah.ditambah Listya suprobo yang cool dan hebat itu. ;  Listia Suprobo pegiat pendidikan dan  kebhinekaan dari Papyprus Jogja; Hasna A Fadhilah, alumni WCC Mubadalah 2019, pemerhati isu sosial politik; Rizki Eka Kurniawan, yang meminati isu psikologi, filsafat serta tasawuf; dan terakhir "Lenni Lestari"seorang ibu muda dari  Langsa Aceh, alumni pelatihan Mubadalah Virtual Class (MVC) 2020. dan sholikul Hadi kalau boleh nebeng , ini senior bedah redaksi Majalah dinamka KPFI f=filsafat kawakan di yogyakarta yang kerja bareng hasti  . tapi apakah diterima ya semoga saya diterima ..terima saya .
Ayoo....Ikuti gerakan   mubadalah bersama anak-anak muda penulis dan pelaku perubahan.

Penulis : listya suprobo , alumni Filsafat IAIN sunan Kalijogo  Yogyakarta 1996

Editor  : Sholikul hadi AR Hanany, Program Bebas  , filsafat AF -2 IAIN sunan kalijaga Yogyakarta 1991

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun