Mohon tunggu...
AR. Sholikul HaDI
AR. Sholikul HaDI Mohon Tunggu... Editor - adalah sebuah abnalisa ekspresi Billie ekfish - poengamat sosial kemasyarakatan , tinggal di Pasti jawa Tengah

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Paling Mungkin

29 Juni 2021   10:36 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisa_ PUisi-ddf- Mungkin  ya  bagiku adalah  paling Mungkin untuk  membahas  hal hal semacam kejadian  dibawah ini sangat jamak dirasakan bagi penikmat outdoor, mengikut sherpa atau pemandu masyarakat kampung.Mereka jalan sambil menyalakan lintingan rokok yang berulangkali dinyalakan karena mati,jadi jarak tempuh " serokokan" bisa bermakna 10 km naik turun gunung.Keponya saya den bei Iskandar Hadrianto mantan diplomat yang rumahnya dekat kamandungan mbaluwarti sala,kalau sudah ngeses Havana Cigar yang gedenya sejempol orang bule, adalah hal yang wajar jika saya tanya " apakah ngrokoknya ada tegesan alias putung yang dinyalakan berulang kali saking gede dan mampatnya isi cerutu?" Jawabnya cerutu dihisap  selama 1 sampai 1 1/2 jam sambil nyruput blacklabel martini apa jack daniel.Dorongannya steak, musicnya classic Newyork philharmonic orchestra milik zubin mehtapantesan kalau nulis pakainya bahasa bulan Bintang dan matahari  yang katanya  penuh sanepan.
Dan aku mudengnya hanya seperempat atau sepertelon saja.  lainnya cuma ketawa. Sungguh aku tak ingin tiru tiru biarpun kalau disodori aku mau gak nolak.Satu kali prossesi puffing cigar panenan salak 100 kg entah cukup atau tidak.Dan ini jelas menyangkut goyangan kendil yang luar biasa.Sebatang sampurna mild yang aku hisap cukup melayangkan imajiku pretended to be him in fa few minute,dan rasanya sudah sangat menyenangkan sekali.Ana nggone ana wite  enakke nrima ing pandum.

Sholihul hadi hartini  SAg SH, SF , SPd , Alumni Filsafat IAIN sunan Kalijaga Yogayakarta 1991 , Masih saja  menganggur sejak  lulus hingga sekarang 23000-2021, karena sulitnya lapangan kerja bagi sarjana di Indonesia .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun