Mohon tunggu...
Subagyo Hartono
Subagyo Hartono Mohon Tunggu... -

Berlatih-berlatih jadilah Calon Juara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opini Menkopolhukkam Tentang Segerombolan Rakyat yang Tak Jelas

25 Januari 2015   08:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tersenyum membaca kutipan komentar mbak Yeni Wahid yang menyampaikan bahwa KAMI MUNGKIN RAKYAT TIDAK JELAS, TAPI PERJUANGAN KAMI JELAS. Itu lebih baik daripada MENKO yang jelas-jelas di gaji oleh rakyat, tapi tidak bisa melihat dengan jelas apa yang diinginkan rakyat yang menggajinya.

Mungkin MENKO itu lupa, Presidenya pernah menyampaikan, kita merubah Pemerintah dari Penguasa menjadi Pelayan Rakyat. Kok ya malah kebalikan, se olah-olah apa yang Koordinator dia yang paling benar. Seandainya ada koordinator yang tidak mampu mengkoordinasi kelompok organisasi pelayan rakyat dibawahnya, jangan-jangan memang tidak mampu.

Mungkin harus diingatkan juga, bahwa Presiden yang mengangkatnya jadi MENKO dipilih oleh Rakyat Yang Gak Jelas, dengan tujuan Jelas ingin lebih baik. Jadi bisa jadi MENKO itu menganggap pilihan rakyat yang tidak jelas itu tidak perlu diikuti, artinya Presiden yang dipilih juga tidak perlu diikuti???? Walah Kok jadi malah gak jelas ya???

Boleh-boleh saja bilang rakyat gak jelas, tapi sejelas-jelasnya bapak diangkat oleh presiden yang dipilih rakyat agar kita lebih jelas kedepannya, dan ingat... bapak bapak di pemerintahan digaji oleh keringat rakyat yang tidak jelas ini. Mungkin jika ingin jelas, sebaiknya bapak jangan jadi MENKO, lebih baik jadi rakyat, supaya bisa melihat jelas. Jika bapak merasa sebagai MENKO, tapi tidak pernah menjadi rakyat, ya jelas saja tidak bisa melihat jelas.

Sebenarnya saya juga tidak jelas dengan maksud rakyat yang tidak jelas itu apa, karena memang komentarnya tidak jelas maksudnya apa. Dan buat apa juga ya, kita baca komentar yang jelas-jelas tidak jelas. Dan juga membela jelas-jelas kelakuan yang tidak jelas, kok malah yang jelas-jelas punya tujuan jelas tidak dianggap jelas, jadi jelasnya gimana ya?

Salam Jelas Jelas #savekpk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun