Mohon tunggu...
Tenri Woja
Tenri Woja Mohon Tunggu... lainnya -

manusia, tentunya..hehe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Gemblung

21 November 2013   13:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kupu-kupu kuning bersayap lebar terbang tangar
Menepi di sisi alang-alang
Waskita
Beratus-ratus jarak
Bermil-mil jauhnya
Menguapkan sabar yang tergagap
Dan marah yang salah tingkah
Dia terbang kesana kemari
Kalang kabut mencari jalan ke ujung dunia

Si gemblung bertubuh tambun berjalan pelan
Pantatnya bergoyang-goyang mirip bebek yang sedang berdansa di lantai disko
Menggelitik badut yang merah hidungnya
Memaksanya tertawa
Ah kau si gemblung yang berpakaian usang dan dibuang orang-orang
Semoga kau mati dalam pelukan Saraswati, ujarnya

Ada kupu-kupu kuning bersayap lebar
Terbang berputar-putar di atasnya
Mengikuti langkah kakinya
Dunia ini terlalu menggelikan, pikirnya
Dia ikut tertawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun