Mohon tunggu...
SUASANA HATI
SUASANA HATI Mohon Tunggu... -

Visualisasi Perasaan melalui Kata dan Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam

25 Oktober 2018   11:31 Diperbarui: 25 Oktober 2018   11:51 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam dan terdiam
Bertanya dalam diam
Menatap dalam diam
Ingin ku menyapa namun bibir selalu terbungkam
Kurangkai Kosa kata yang bermakna penuh rasa
Namun Tertampung dalam benak saja
Berharap terpancar dari mata
Tapi apakah bisa kau cerna?
Perasaan yang tumbuh kini bersifat ambigu
Bersatu padu bagaikan buku
menatap dan tak bersuara itu yang ku mampu
niat nyata kini seolah semu
bisakah kau melangkah sedikit
agar jarak menjadi sempit
supaya aku bisa menilik
apakah senyummu bisa menjadi hak milik
bantu aku keluar dari diam
agar tak ada sesal mendalam
ubah ketakutan ku yang dingin mencekam
menjadi suatu perasaan bahagia yang suam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun