Aku adalah orang yang kompetitif dan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan apa yang aku impikan, apa yang aku mau, dan harapan-harapan yang aku bangun. Meskipun dalam prosesnya aku tertatih, terluka, jatuh berkali-kali, tetapi ketika meraihnya ada rasa yang tidak bisa aku sampaikan dengan kata karena bahagianya jauh lebih tinggi. Lalu bagaimana ketika aku tidak mencapainya?
Manusia adalah makhluk penuh kejutan. Segala yang dibangun bisa diruntuhkan begitu saja. Impian, harapan, dan rencana yang sudah aku bangun bisa seketika runtuh begitu saja bahkan sebelum aku sempat meraihnya. Sakitnya sampai aku tidak bisa berkata dan menangis. Titik kekecewaan terbesar adalah ketika kamu sakit dan kamu tidak mampu menangis, marah, dan hanya bisa mematung saja.
Aku selalu berdoa agar aku tidak jahat akan segala kekecewaan. Kekecewaan menemaniku untuk membentuk diriku lebih dari baja. Banyak yang bilang kalau aku kuat, tapi apakah aku memang sekuat itu? Proses menjadi kuat itu panjang. Aku tentu saja akan menjadi sosok paling lemah, but in the end, aku tidak tahu itu akan terjadi berapa lama, aku akan baik-baik saja meskipun tertatih.
Aku sudah berusaha yang terbaik untuk memberikan apa yang aku mampu. Aku sudah berusaha untuk meraihnya. Aku sudah berusaha menjadi diriku yang terbaik. Namun, aku bukan Tuhan yang mampu mengatur segala hal yang terjadi dalam hidupku dari terpaan segala keadaan, kejadian, dan manusia dari luar. Segala dapat terjadi begitu saja. Aku sudah berusaha, dan aku berterima kasih untuk diriku karena sudah melakukannya dengan baik. Aci, terima kasih.
Untuk kalian yang telah berusaha sangat keras, beri apresiasi pada diri kalian. Kalian sudah sangat hebat berada di titik ini dan kalian akan mampu lebih hebat lagi dengan tempaan-tempaan lainnya. Aku yakin, kalian sudah mengerahkan yang terbaik. Untuk itu semua, berterima kasih lah pada diri sendiri karena kalian sudah bertahan, tetap berjalan, dan tetap berusaha untuk hal-hal lain lagi. Aku bangga pada usaha kalian, you are incredible!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H