Mohon tunggu...
Suardi syamsuddin
Suardi syamsuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara

Selain hobby menulis, saya juga suka olah raga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kelas Publik Speaking oleh Meniti Indonesia

2 Juni 2024   12:53 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dan dokumemtasi oleh Suardi Syamsuddin

Setelah saya belajar pada kegiatan publik speaking yang dilaksanakan oleh Meniti Indonesia, salah satu lembaga yang khusus berkecimpung dalam dunia dengan manusia-manusia yang lebih banyak waktunya hanya untuk berdiri di belakang stand mic, yang selalu berbagi senyum di depan puluhan bahkan ratusan orang.

Ternyata, publik speaking atau berbicara di depan publik menjadi sesuatu yang paling ditakuti oleh orang-orang dan melebihi ketakutan manusia pada ketinggian. Hal ini berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh salah satu lembaga di Amerika Serikat dengan jumlah responden sebanyak 3.000 orang.

Ketakutan ini menduduki peringkat pertama dengan prosentasi 20%, disusul dengan ketakutan pada ketinggian sebesar 15%, dan ketakutan pada keuangan serta yang memiliki prosentase sebesar 10%.

Hal itu dijelaskan oleh Ibu Adrianti, S.Pd.I, M.Pd, CMC,CPS, narasumber yang dihadirkan oleh lembaga Meniti Indonesia untuk memberikan wawasan kepada para peserta tentang publik speaking.Beliau juga mengungkapkan beberapa kiat-kiat atau cara mengatasi grogi saat berbicara di depan publik.

"Salah satu yang di gunakan oleh pembicara untuk mengatasi grogi atau penyebutan kata eh atau kata-kata pengisi adalah pada saat berbicara adalah dengan memperlambat tempo dan memanjangkan penyebutan kosakata terakhir." Ungkapnya.

Adrianti juga menambahkan bahwa rasa grogi itu sama sekali tidak bisa dihilangkan, cuma harus kita atasi. Kita harus mampu mengelolah grogi dan mengarahkannya menjadi afirmasi positif bagi kita.

Pelatihan publik speaking ini lebih difokuskan kepada para peserta untuk lebih aktif dari narasumber dan itu terlihat dari prakteknya lebih banyak daripada teorinya.
Salah satu peserta pada saat menjawab pertanyaan narasumber tentang hambatan yang sering dialami pada saat berbicara di depan publik mengatakan bahwa grogi, tidak percaya diri, gemetar dan blank selalu menjadi hambatan utama.

Terakhir menurut saya, belajar Publik Speaking itu menyenangkan dan menjadi ruang terbaik untuk melepaskan diri dari tampil sempurna yang penuh ke-jaim-an, kecuali ada yang tipe tipikal "branding man" semua dijustifikasi untuk menghebatkan diri sendiri.

Sekali lagi, kelas publik speaking yang dilaksanakan oleh Lembaga Meniti Indonesia adalah yang terbaik, yang mengajarkan bahwa action lebih utama daripada caption.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun