Mohon tunggu...
Suardi syamsuddin
Suardi syamsuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara

Selain hobby menulis, saya juga suka olah raga

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Atasi Gagal Panen, Kadistanhorti bersama Petani Melakukan Gerakan Pengendalian Hama

30 Januari 2024   13:00 Diperbarui: 30 Januari 2024   13:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi oleh Crew Distanhorti

Hama merupakan organisme penginfeksi tanaman yang menimbulkan kerusakan sehingga berdampak pada penurunan hasil pertanian. Kerusakan pada tanaman padi selain diakibatkan oleh hama tikus, juga dapat disebabkan oleh penggerek batang padi.

Untuk mengurangi serangan hama penggerek batang, maka Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Sinapati bersama petani yang tergabung dalam kelompoktani Embung Padi dan Natiromata Desa Rajang Kecamatan Lembang melakukan gerakan pengendalian.

Andi Sinapati mengungkapkan bahwa penggerek batang padi adalah salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman padi selain hama tikus dengan intensitas serangan sampai 90%. Hama ini dapat menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif.

"Walaupun kerusakan tanaman yang disebabkan oleh penggerek batang itu bervariasi, yaitu mulai dari penurunan hasil panen yang tidak terlalu berbeda dengan hasil panen musim lalu, tetapi  serangan penggerek batang ini lebih banyak membuat tanaman menjadi rusak parah bahkan gagal panen. Maka dari itu, perlu dilakukan pengendalian penggerek batang sedini mungkin." ungkap Andi Sinapati.

Sementara itu, Koordinator POPT Kabupaten Pinrang Amirullah menjelaskan tentang gejala-gejala yang ditimbulkan oleh serangan penggerek batang yang secara umum ada 2, yaitu Sundep dan Beluk.

"Gejala penggerek batang biasanya akan terlihat pada saat padi berumur 21 HST, yaitu adanya telur pada batang padi dan akan menetas 4 sampai 5 hari dan langsung merusak sistem pembuluh tanaman yang ada di batang padi dengan pucuk batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut, gejala ini dinamakan sundep." Jelasnya.

Lebih lanjut, Amirullah menambahkan bahwa penggerek batang yang menyerang pertanaman pada masa generatif atau pembentukan malai dinamakan Beluk dan mengakibatkan bulir padi menjadi hampa atau tidak berisi.

Selain melakukan penyemprotan dengan pestisida sistemik, upaya pengendalian yang  penting untuk dilakukan petani dilakukan adalah mengatur pola tanam atau pertanaman serentak, melakukan pergiliran komoditi tanaman dan pengelompokkan pesemaian bagi mereka yang melakukan tanam pindah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun