guru dan kepala sekolah di satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK Â untuk mengejakan pengelolaan kinerja guru melalui e-Kinerja pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Pemerintah mewajibkan kepada
PMM dibuat untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dan kepala sekolah dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.
PMM disediakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Tinggi dan rendahnya mutu pendidikan bisa dilihat pada rapor pendidikan. Selain itu, Â guru dan kepala sekolah juga bisa melihat capaian rapor pendidikannya masing-masing yang bisa diakses pada laman raporpendidikan.kemdikbud.go.id. Â
Rapor pendidikan menampilkan hasil evaluasi mencakup hasil belajar murid, proses pembelajaran, pemerataan kualitas layanan, kualitas pengelolaan sekolah, serta kualitas SDM yang terlibat di sekolah.
Pengerjaan e-Kinerja pada PMM akan berpengaruh terhadap mutu rapor pendidikan setiap sekolah. Untuk itu guru dan kepala sekolah harus mengadakan evaluasi bersama agar bisa memperbaiki kekurangan tersebut.
Guru dan kepala sekolah melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, setelah itu mengisi apa saja yang harus dilakukan untuk melaksanakan perbaikan melalui e-Kinerja.
Pengelolaan Kinerja pada PMM merupakan alat bantu yang memudahkan Guru dan Kepala Sekolah untuk menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karir guna peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Praktik pembelajaran menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas rapor pendidikan pada pengelolaan e-Kinerja. Praktik pembelajaran memuat apa yang harus ditingkatkan oleh guru diantaranya ada manajemen kelas, metode pembelajaran, dan dukungan psikologis.
Manajemen kelas terdiri atas dua dimensi yaitu dimensi penerapan disiplin positif dan dimensi keteraturan kelas. Sedangkan dimensi metode pembelajaran terdiri atas; dimensi aktivitas interaktif, instruksi pembelajaran dan instruksi yang adaptif. Adapun dimensi dukungan psikologis terdiri atas umpan balik konstruktif, perhatian dan kepedulian, serta ekspektasi pada peserta didik.
Guru bisa memilih salah satu dimensi untuk dikerjakan. Dimensi dipilih berdasarkan evaluasi rapor pendidikan pada tahun sebelumnya. Setelah mengisi praktik pembelajaran, selanjutnya guru mengisi pengembangan kompetensi, menginput tugas tambahan, menentukan perilaku kerja dan terakhir mengajukannya ke atasan (kepala sekolah).