apa yang mesti kuucap,
kata lelaki itu sambil menimbang-menimbang
genggaman rindu, pada beranda rumah kayu
sehabis hujan sore, bau tanah dan guguran daun pun
seperti melengkapi kerinduannya pada sepetak sawah
menjelang musim panen
engkau mungkin jauh,
kalimat itu memantul dari sudut kenangannya
tentang sebuah meja dan buku cerita
serta boneka cantik yang mulai lusuh
lelaki itu, senantiasa menggenggam rindu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!