Mohon tunggu...
Suara Ungaran
Suara Ungaran Mohon Tunggu... -

KABAR DAN MENGABARI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UNDARIS Membangun Pengabdian dengan Program KKN

18 Maret 2016   15:59 Diperbarui: 21 Maret 2016   00:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UNGARAN – Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (Undaris) berhasil mendirikan 9 unit Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) baru dan 3 penguatan pada 5 desa. kelima desa tadi, tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Bergas kabupaten Semarang dan Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.

Posdaya tersebut, diresmikan Rektor Undaris, Endang Kusuma Astuti di Kampus UNDARIS. “KKN merupakan salah satu bentuk tanggungjawab Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yaitu dalam bentuk pengabdian masyarakat,” kata Rektor Undaris, Sabtu (12/3).

Kepala LPPM Undaris, Abdul Karim menambahkan, dalam expo kemarin, pihaknya memamerkan foto-foto kegiatan KKN dan produk hasil Posdaya di masing-masing desa wilayah serta kecamatan. KKN tahun ini, diikuti sebanyak 97 orang mahasiswa.

Abdul karim menambahkan dalam bidang ekonomi KKN tahun ini berhasil melaksanakan beberapa kegiatan seperti Pembesaran ikan lele dan nila, Pembuatan pakan ikan hemat biaya melalui fermentasi, Budidaya jahe dengan tempat bersusun, Pembuatan manisan rambutan, sari buah rambutan, emping biji rambutan, manisan tomat, selai tomat, stik beton, pembuatan NAKONIS (nangka coklat manis), dodol nangka, minuman JAPONIS (jagung, nangka dan jeruk nipis), dll

Kepala Desa Pagersari, Rusdiono dalam sambutannya ketika perpisahan KKN mengapresiasi program KKN Undaris saat ini. Dengan Posdaya, menurutnya masyarakat bisa menciptakan beberapa varian produk olahan baru. Diantaranya pembuatan donat menggunakan bahan dasar ubi jalar. “Program KKN UNDARIS tahun ini adalah yang terbaik, program pembutan donat dengan ubi jalar sangat kreatif, dan mudah untuk dilaksanakan karena ubi jalar sangat mudah ditemukan di desa ini, semoga masyarakat tidak hanya berhenti disini” tandasnya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun