Mohon tunggu...
Suara Ungaran
Suara Ungaran Mohon Tunggu... -

KABAR DAN MENGABARI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Undaris “Kampus Percontohan Peduli Lingkungan”

18 Maret 2016   11:58 Diperbarui: 18 Maret 2016   12:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UNGARAN –Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (Undaris) bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) menyelenggarakan sosialisasi peduli lingkungan dengan BIOPORI dan mencanangkan UNDARIS sebagai perguruan tinggi percontohan peduli lingkungan di kabupaten Semarang, Selasa (15/3). Untuk lauching, awalnya dengan melakukan penanaman 5 lubang BIOPORI di area kampus oleh Kepala sub bidang (Kasubid) konservasi SDA dan keragaman hayati Kab Semarang, Marsodo, SH.

Dalam sambutannya Rektor UNDARIS, Dr Endang Kusuma Astuti SH M.Hum mengajak seluruh karyawan, dosen, dan para mahasiswa untuk menjaga lingkungan, Ungaran merupakan  salah satu sumber air di kab. Semarang, perlindungan dan penjagaan sumber daya air di Ungaran ini merupakan tanggungjawab semua elemen khususnya adalah perguruan tinggi UNDARIS

Marsodo yang juga sebagai alumni UNDARIS menjelaskan bahwa Lubang biopori berdiamer 10 sentimeter berkedalaman rata-rata setengah meter dengan pipa PVC untuk menahan bagian dinding tanahnya. Pembuatan lubang biopori bertujuan untuk menjaga ketersediaan air di dalam tanah, Terlebih selama ini, Ungaran merupakan lumbung mata Air yang mengairi daerah daerah kab. Semarang dan sekitarnya, Jangan sampai terjadi kekeringan di Ungaran, sehingga perlu adanya lubang resapan air. “Air hujan yang turun ke bumi, hanya bisa dimanfaatkan 13%, lainya, hilang menuju ke laut melalui daerah aliran sungai yang ada, Aliran air tersebut dapat mengakibatkan erosi dan banjir sehingga di perlukan resapan (Biopori) agar Air dapat tersimpan dalam tanah dan dapat digunakan untuk menjaga tersedianya air dalam tanah tersebut” tambah marsodo dalam sosialisasi di Auditorium gedung C UNDARIS

Sejumlah pertanyaan disampaikan oleh beberapa mahasiswa, Muhammad Solhan dari fakultas peternakan; “keberadaan pabrik yang cukup banyak di Kab. Semarang, menurutnya merupakan salah satu faktor penyebab berkurangnya ketersediaan air bersih di kab. Semarang, lahan yang awalnya hijau sekarang terbangun pabrik pabrik yang justru merusak lingkungan dikarenakan limbah2nya yang mencemari sungai disekitar pabrik tersebut, kami dari mahasiswa berharap agar BLH melakukan investigasi mendalam terhadap pabrik yang merusak lingkungan tersebut, agar ketersediaan air dalam tanah di kabupaten semarang, tidak semakin menurun” tegas solhan. Terkait masalah tersebut marsodo  menjawab “selama ini BLH menjamin bahwa keberadaan pabrik khususnya pabrik pabrik yang dalam kategori besar di kab. Semarang sudah melalui prosedur ijin lingkungan, sehingga BLH tentunya sudah melakukan penelitian mendalam terhadap dampak pencemaran lingkungan, dan sampai saat ini pabrik tersebut sudah tertib sesuai dengan standar” jawab marsodo

Akhmad Ilman Nafia, M.Pd.I ketua panitia dies natalis 34 menjelaskan bahwa Sosialisasi Peduli Lingkungan dengan biopori dalam rangka peringatan dies natalis ke 34 UNDARIS ini dihadiri oleh 200 peserta, diantaranya adalah seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa dari seluruh fakultas, tidak hanya biopori kedepan UNDARIS akan melakukan kerjasama dengan BLH dalam pembangunan bank sampah dan kerjasama peduli lingkungan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun