Mohon tunggu...
Suara Ungaran
Suara Ungaran Mohon Tunggu... -

KABAR DAN MENGABARI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

FAI Undaris Gelar Manasik Haji

22 Desember 2015   13:04 Diperbarui: 22 Desember 2015   17:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberikan pemahaman tentang tata cara ibadah haji, sebanyak mahasiswa Fakultas Agama Islam UNDARIS Semarang melakukan manasik. Seluruh mahasiswa semester III wajib memahami tata cara berhaji sesuai dengan tuntunan syar’i.

Dosen FAI mata kuliah materi PAI I, Akhmad Ilman Nafia, M.Pd.I mengatakan, mahasiswa semester tiga diwajibkan memahami proses tertib ibadah haji dan nilai nilai terkait rukun Islam yang kelima itu. Dikatakannya, calon jamaah haji hendaknya mengetahui situasi dan kondisi sekitar Masjidil Haram atau Masjid Nabawi serta tempat-tempat yang dijadikan pelaksanaan haji.

“Acara manasik haji ini, baru pertama kalinya diadakan di kampus UNDARIS. Manasik haji sudah dijadikan syarat akademik dalam prektek ibadah di fakultas, jadi lulusan mahasiswa UNDARIS itu sudah wajib mengerti dan paham tentang tata cara ibadah haji dan makna ibadahnya,” ungkapnya

Dia menjelaskan, setelah lulus dari kampus, mahasiswa sudah memiliki kemampuan bagaimana membimbing dan membina calon haji, bukan hanya sekadar teorinya saja. Manasik yang dilakukan di halaman sekretariat FAI , ditempat tersebut, pembimbing membuat sarana simulasi atau lokasi yang wajib dikunjungi seperti, Arafah, Lempar Jumrah, Miqat atau dan lain-lain.

Ilman menjelaskan, ibadah haji adalah perjalanan spritiual umat Islam untuk memenuhi panggilan Allah SWT memlaui Malaikat Jibril. Karena itu, untuk datang ke Baitullah, calon haji memerlukan bekal ruhani, seperti niat yang suci (keikhlasan), kesabaran, kesucian dari dosa, ketaatan dan kesungguhan serta kemauan untuk beribadah selama di tanah suci. Tentunya, bekal yang sangat diperlukan adalah bekal tentang pengetahuan ibadah Manasik Haji dan Umrah.

 Sementara peserta manasik, mahasiswi semester III Jurusan Fakultas Agama Islam, Faishal menyampaikan, manasik haji menurutnya bukan dipandang sebagai pemenuhan syarat akademik praktek ibadah saja. Namun lebih jauh dari itu manasik tersebut adalah bekal untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima. Karena seorang muslim yang mampu, diwajibkan untuk menunuaikan ibadah haji  dan berziarah ke makam Nabi.

“Manfaatnya sangat banyak, kegiatan ini ke depannya bukan saja mahasiswa sudah mengerti, tetapi bisa bermanfaat juga untuk memberikan bekal pengetahuan kepada saudara, tetangga dan masyarakat yang akan pergi haji,” katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun