Mohon tunggu...
Suaratelanjang
Suaratelanjang Mohon Tunggu... -

berusaha menelanjangi keadaan cuma dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persandingan Dini

1 Desember 2011   12:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis sudah berlalu sejak kemarin
Tanah basah yang kau maharkan punah
Musim persandingan gerimis dan tanah menyisa lembab
Kau disana dalam gelora keangkuhanmu
Aku disini menanam titik-titik bibit rindu persandingan
Terkadang resah ini begitu membuatku mengharap hujan
Memintamu kembali tanpa rindu yang kau semat
Mengharap hujan kembali membuatmu luluh untuk kita
:
Persandingan dini, mensemayamkan segala awal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun