Mohon tunggu...
Suaratelanjang
Suaratelanjang Mohon Tunggu... -

berusaha menelanjangi keadaan cuma dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengantin Pada Masanya

27 November 2011   07:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim itu kita berhias doa-doa haru
Berjalan dalam langkah-langkah kecil bersama
Menghirup benih baru pada basahnya lahan tanam
Bermuarakan mimpi di antara gerimis dan persetubuhan
Terbius senda gurau bibit-bibit kebahagian nan merah merekah
Ketika pengantin membuka surganya kala senja
Berbisik lirih desau angin yang bertingkah,
Kenikmatan itu seperti kisah kupu-kupu dengan corak sayapnya, warna-warni..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun