Pada tubuh subuh yang hampir rubuh
Sebait sajak purba masuk mengetuk dinding hati
Hidangkan semangkuk syair-syair puitis nan erotis di meja puisi
Mendekor awal hari puisi penuh optimis
Pada sunyi di tubuh subuh
Puisi terkesima pada sapamu yang terlalu manja dikecap bibir
Saat sapamu dikecup rasa, puisi jatuh ke alam bawah sadar
Entahlah
Apakah karena rayumu terlalu, ataukah aksara purbamu terlalu menusuk?
Kini puisi membaptis mu dengan lihai
Kau dan sajak purbamu adalah tamu September
Salam hai tamu September
Mungkinkah sebait puisi menabur cerita hingga bisa menuai kisah?
Jika matamu siap menebar secarik kertas, akankah juga matamu memeluk rela penuh tabah bila dinodai bahkan dilukai? Jika matamu adalah embun maka puisi rela untuk melukis kisah pada mata beningmu
Salam hai tamu September
Bahagia puisi tak pernah sudah
Ketika sajakmu menemui puisi di sunyi yang tak berbunyi
Jika engkau memeluk rela pada tubuh puisi
Biarkan puisi menabur cerita pada tubuh sajak purbamu
Clausura, September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H