Pada bibir jingga sebelum senja pergi
Kau ukir belati pada mega langit
Lantas sisa-sisa kecupan habis ditelan sepi
Hanya hening mendekor cakrawala sebelum malam menjemput
Bintik-bintik rindu tercecer lalu tiada
Nostalgia kini kabur dari lumbung ingatan
Meski bayang lalu lalang di hadapan memori
Hippocampus tak mampu hadirkan kenang
Hanya kaku kuasai horizon jiwa
Ratapan pilu hadir layaknya ragi
Isak tangis kini mendandani malam
Luka membengkak sesakkan dada
Bara menjalar penuhi aorta
Kebisuan menjelma aksara hidup
Tarian kematian terbaca pada kesudahan rasa.
Kini tangan terkatup menggenggam Luka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!