Bahasa Daerah dari Kepunahan
MenyelamatkanKabupaten Kepulauan Sangihe memiliki jargon "Somahe Kai Kehage," yang mencerminkan semangat gigih masyarakatnya. Namun, bahasa Sangihe, bagian dari identitas budaya daerah ini, kini menghadapi ancaman kepunahan. Generasi muda lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing, sedangkan bahasa Sangihe terbatas penggunaannya pada generasi tua. Kurangnya pewarisan bahasa dan minimnya dokumentasi memperlemah pelestarian bahasa ini.
Untuk menjaga bahasa Sangihe, berbagai inisiatif telah dilakukan, seperti seminar pelestarian bahasa oleh Lintasutara Institute dan usulan memasukkan bahasa Sangihe dalam kurikulum muatan lokal. Upaya lainnya termasuk mengadakan pelatihan bahasa, memanfaatkan platform digital, serta mendorong dokumentasi bahasa melalui teks, audio, dan video. Tantangan seperti keterbatasan dana, sumber daya manusia, serta dominasi teknologi dalam bahasa asing menambah kompleksitas pelestarian ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H