Cemburu, jangan sampai ia hilang hari diri seorang manusia, cemburu seorang pemuda saat pacarnya diganggu adalah cemburu yang tak pada tempatnya. Cemburu seorang abang saat adiknya diganggu orang, cemburu seorang ayah saat anaknya pergi bersama laki-laki tak dikenal, dan jika cemburu kepada keluarganya sendiri sudah hilang, bagaimana dengan cemburu kepada agamanya, bagaimana sikapnya saat agamanya di injak-injak? Bagaimana saat Rasulnya dihina? Bagaimana saat Al Qur'annya diolok-olokkan?
semuanya adalah karena cemburu, harga diri bangkit karena cemburu, darah mendidih karena cemburu, dan kehormatan tetap berdiri karena cemburu.
Lalu bagaimana dengan cemburumu? Apakah ia sudah berdiri diposisi yang benar?
Sumber :
Buya Hamka, Ghirah Cemburu Kerena Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H