Mohon tunggu...
muhamad azhar
muhamad azhar Mohon Tunggu... -

HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pesan Seorang Murabbi

18 Mei 2011   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tahu rizkiku tak mungkin diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalku tak mungkin dilakukan orang lain, karenanya aku sibukkan diriku untuk beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku, karenanya aku malu bila Dia melihatku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, karenanya kupersiapkan bekal untuk bertemu Rabb-ku. Akhi, berapa kali antum khianati perjanjian antum dengan Allah? Bukankah teramat sering? Antum di malam hari tahajjud dengan uraian air mata memelas ampunan tapi di siang hari antum ikuti hawa nafsu hingga lupa akan Allah. Dan berapa kali pula antum shaum di siang hari atau memberikan taujih rabbany kepada orang lain, lalu di malam hari antum tertidur lelap berbuat maksiat? Allahumma, bagaimana mungkin aku punya besar rasa akan menggapai ridha-Mu sedangkan aku amat tau akan keadan diriku sendiri. Ampuni aku Tuhanku. Allahumma innaka ‘afuwwun karimun tuhibbu al-’afwa fa-’fu ‘anny! Akhi, di tengah gelapnya malam, di tengah dinginnya malam, di tengah senyapnya malam, tahukah antum bahwa ada laki-laki yang lama tegak dalam rakaat tahajjud-nya, atau ada wanita khusyu’ berwajah syahdu berurai air mata yang tersungkur sendu di atas sajadahnya. Akhi, ikutilah jejak langkah mereka! Hiasilah malam-malammu seperti mereka berzikir dan tetap dalam ketaatan kepada Rabb-nya! Bacalah Qur’an seperti mereka! Sedih dan sendu berhiaskan isak tangis khauf kepada Rabb mereka. Lembutkanlah hatimu seperti lembutnya hati mereka! Ikhlas, senantiasa hanya mengharapkan keridhaan Rabb mereka. Alahai betapa sucinya… Jadikanlah cintamu seperti cinta mereka! Tiada terbagi sekeping jua untuk harta, tahta dan pria/wanita. Akhi, maukah antum seperti mereka? Author: Irfan Permana Abu Hawariyah (Allahumma irhamhu. Amin!) http://suaraazhar.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun