Mohon tunggu...
Virkam
Virkam Mohon Tunggu... -

Menulis tanpa berkata dan membaca tanpa bersuara.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati Batu Pijakan (Istana) Plus Batu Sandungan (Senayan) Buat Jokowi

2 Oktober 2014   13:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mau bagaimanapun sosok Megawati ialah Politisi dan negarawan yang memegang teguh Ideologi partai, sehingga dari awal berpolitik sampai sekarang masih berpegang teguh pada prinsipnya. Megawati tidak pernah mau mengubah prinsip tersebut walau jaman telah berubah! jaman apakah yang berubah ? , yaitu sekarang jamannya politik pragmatis berkuasa dan menguasai hampir di seluruh lini bangsa.

Sangat langka seorang politisi seperti Megawati, yang sebenarnya salah satu tokoh panutan , yang wajib dijadikan contoh politisi muda sekarang ini. Beliau berani menentang arus tapi tidak menabrak aturan konstitusi dan kehendak rakyat yang pro kepada demokrasi! Terlalu banyaknya penggiringan opini negatif tentang PDIP yang dikomandani beliau, secara otomatis sedikit banyakl mengubah penilaian /persepsi sebagian rakyat di Pileg 2014

Megawati selalu mengatakan di berbagai kesempatan bahwa, menjadi presiden itu katanya mudah. Tapi menjadi seorang pemimpin yang sangat sulit, bahkan langka yang mampu mengemban tugas kepemimpinan! Sehingga beliau mencermati secara seksama dan teliti, siapakah yang layak dan pantas memimpin NKRI berikutnya ? , maka jawaban dari renungan beliau ialah, mengikuti suara hati mayoritas rakyat Indonesia yaitu Joko Widodo

Akan tetapi beliau menyadari betul, jika cara berpolitiknya yang memegang prinsip dan Ideologi partai , sering sekali mendapatkan penilaian kuno ( jadul ). Bahkan tidak sedikit yang membelokkan persepsi menjadi politik keras kepala dan keras hati. Padahal Megawati memberikan contoh seorang politisi dan negarawan sejati! Sehingga ada pepatah, gajah mati meninggalkan gading , maka Megawati akan meninggalkan sebuah catatan sejarah emas , bahwa sebuah prinsip demokrasi tidak akan pernah bisa dibangun di pondasi pragmatisme

Megawati dengan kebesaran hati dan jiwanya memberikan batu pijakan kepada Jokowi menuju istana, tapi di sisi yang lain beliau juga memahami bahwa prinsip politiknya akan jadi batu sandungan di senayan. Sehingga disepakatilah bersama partai koalisi Indonesia hebat dengan memilih Jusuf Kalla. Sehingga pemilihan wapres tidak bisa sembarangan, bahkan penuh sekali dinamika politik yang naik-turun pada saat itu

Seandainya wakil presiden bukan Jusuf Kalla, maka saya yakin harapan pemerintah Indonesia hebat akan sangat lemah sekali di senayan. Sehingga sangat tepatlah pemilihan pasangan Jokowi tersebut. Karena Jk merupakan politisi dan negarawan yang sangat piawai disaat memimpin Golkar dan berdampingan dengan SBY.

Maka dengan ini ada satu keyakinan terbesar saya bahwa , KMP disenayan akan pecah oleh strategi Jusuf Kalla. dengan catatan tentunya setelah pelantikan 20 Oktober 2014, maka barulah pergerakan akan dimulai. Dan pastilah saya meyakini KMP bukan ganjalan berarti bagi pemerintahan baru! Biarkanlah KMP bersuka cita dengan kemenangan sementaranya, sehingga jangan sampai membuat sebagian masyarakat menjadi pesimis karena kekhawatiran hiruk - pikuk yang disampaikan banyak pengamat di televisi

Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada Megawati, karena telah memilih pemimpin yang tepat dan benar bagi Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Karena Topeng kebobrokan Prabowo terbuka lebar ke khalayak umum , sehingga terlihatlah segala ambisi / hawa nafsunya yang haus kekuasaan

Selamat bekerja bagi Presiden dan wakil presiden terpilih : Joko Widodo dan Jusuf Kalla

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun